ADVERTORIAL

Kasus TBC Terus Meningkat, Dinkes Aceh Imbau Masyarakat Waspada

×

Kasus TBC Terus Meningkat, Dinkes Aceh Imbau Masyarakat Waspada

Sebarkan artikel ini
Kadis Kesehatan Aceh dr Munawar SPoG
Kadis Kesehatan Aceh dr Munawar SPoG

Habanusantara.net – Penyakit Tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu penyakit di Provinsi Aceh, dengan jumlah kasus terus meningkat hingga akhir tahun 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar SP.OG (K), mengungkapkan tren kasus TBC yang menjadi salah satu penyakit menular dengan jumlah kasus terbanyak di tahun 2023.

Data hingga bulan Oktober 2023 mencatat angka yang meningkat signifikan, mencapai 11.500 kasus di seluruh propinsi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr. Iman Murahman, menyampaikan bahwa kasus TBC di Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, tercatat 11.050 temuan baru kasus TBC di seluruh Aceh.

Hingga Oktober 2023, jumlahnya telah mencapai 10.500 kasus, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Situasi kasus TBC di Aceh cukup mengkhawatirkan. Banyak penderita yang mendatangi rumah sakit dan puskesmas, terutama dengan adanya alat tes cepat molekuler. Alat ini memungkinkan deteksi dini, bahkan pada kasus-kasus yang gejalanya tidak terlalu parah. Meskipun demikian, tetap perlu kesadaran masyarakat untuk mengenali gejala TBC,” ungkap dr. Iman Murahman.

Gejala TBC meliputi batuk yang berkepanjangan, kelemahan, demam sesekali, dan penurunan nafsu makan. Penyebab kurangnya nafsu makan tidak hanya terkait dengan TBC, tetapi juga bisa disebabkan oleh kuman dari Demam Berdarah Dengue (DBD), yang dapat mempengaruhi kesehatan penderita TBC.

Dr. Iman Murahman juga menyoroti kesulitan dalam penanganan kasus TBC. Penderita TBC seringkali mengalami batuk yang sulit sembuh, dan pengobatan memerlukan waktu yang cukup lama. “Pengobatan TBC memakan waktu sekitar enam bulan.

Dalam dua bulan pertama, pasien harus minum obat setiap hari, diikuti dengan tiga bulan berikutnya yang obatnya diminum tiga kali seminggu. Proses ini memerlukan disiplin dan pendampingan yang baik,” jelasnya.

Tingkat kesembuhan pasien TBC di Aceh relatif baik, terutama di daerah-daerah seperti Pidie, Pidie Jaya, dan Sabang, yang mencapai di atas 90 persen.

Namun, dr. Iman Murahman mengakui bahwa masih ada daerah-daerah tertentu yang memiliki tingkat kesembuhan yang kurang memuaskan, seperti Gayo Lues, Subulussalam, Abdya, Simulu, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah.

“Sementara tingkat kesembuhan di beberapa daerah masih perlu perhatian lebih. Dibutuhkan upaya yang lebih intensif dalam pencegahan dan pengobatan di tingkat lokal. Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan efektivitas penanganan TBC di daerah-daerah tersebut,” tambah dr. Iman Murahman.

Pencegahan TBC juga menjadi fokus Dinas Kesehatan Aceh. Penyebaran TBC melalui udara, terutama melalui bersin, batuk, dan percakapan, membuatnya menjadi penyakit menular yang dapat dengan mudah menjangkiti orang lain, terutama anggota keluarga yang tinggal satu rumah.

Program Terapi Pencegahan Tuberkulosis menjadi langkah strategis untuk mencegah penularan di lingkungan keluarga pasien TBC.

Dr. Iman Murahman mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap peningkatan kasus TBC dan aktif mengikuti program imunisasi dan pencegahan yang telah disediakan.

Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjalani gaya hidup sehat, termasuk membuka jendela setiap pagi untuk memberikan akses sinar matahari yang dapat membunuh kuman TBC.

“Upaya pencegahan tidak hanya terbatas pada pengobatan medis. Perilaku hidup bersih dan sehat, seperti membuka jendela setiap pagi, sering-sering berolahraga, dan menjaga kebersihan lingkungan, juga memiliki peran penting dalam pencegahan TBC.

Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan kasus TBC dapat ditekan dan Aceh menjadi daerah yang bebas dari risiko penularan penyakit ini,” pungkas dr. Iman Murahman.

Dengan imbauan dan kesadaran masyarakat yang tinggi, diharapkan kasus TBC di Aceh dapat ditekan, dan langkah-langkah pencegahan yang efektif dapat diterapkan secara luas.

Peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci utama dalam memerangi dan mencegah penyebaran penyakit ini.[Adv]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close