ADVERTORIALDPRK

KWT Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan! Dewan Kota: Jangan Sampai Pangan MBG Didatangkan dari Luar

×

KWT Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan! Dewan Kota: Jangan Sampai Pangan MBG Didatangkan dari Luar

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar saat menyampaikan materi dalam kegiatan penyuluhan KWT se-Kecamatan Kuta Alam, Kamis (19/6/2025)
Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar saat menyampaikan materi dalam kegiatan penyuluhan KWT se-Kecamatan Kuta Alam, Kamis (19/6/2025)

Habanusantara.net, Kelompok Wanita Tani (KWT) di Banda Aceh dinilai memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan ketahanan pangan lokal, khususnya untuk menyuplai kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat.

Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, menegaskan bahwa kebutuhan pangan MBG di kota Banda Aceh sangat tinggi, dan jika tidak segera dipenuhi dari dalam daerah, maka pasokan bisa saja bergantung dari luar seperti Aceh Besar atau bahkan Medan.

“Ini peluang besar bagi KWT. Jangan sampai suplai ayam, telur, dan sayur untuk 45 ribu siswa di Banda Aceh malah harus kita ambil dari luar. Harusnya bisa kita produksi sendiri,” tegas Farid dalam kegiatan penyuluhan KWT se-Kecamatan Kuta Alam, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan penyuluhan itu diikuti oleh sekitar 100 peserta dari sejumlah KWT se-Kuta Alam.

Farid Nyak Umar menyampaikan, Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kecamatan Kuta Alam harus terus berkembang dan memberdayai diri. Apalagi kehadiran KWT selaras dengan program Presiden Prabowo dalam ketahanan pangan.

Ia mendorong agar KWT dapat memproduksi kebutuhan-kebutuhan dasar untuk program MBG di Banda Aceh.

Berdasarkan data yang ia dapat, terdapat 45 ribu orang siswa di Banda Aceh yang dijangkau oleh program MBG, untuk semua tingkatan sekolah.

Katanya, dengan jumlah itu, maka jika dikalkulasikan setiap hari dibutuhkan 2 ribu ekor ayam, serta telur dan sayur-sayuran.

“Sekarang di Banda Aceh dimana kita mau cari 2 ribu ekor ayam setiap hari, mau kita ambil sama Aceh Besar mereka juga ada kebutuhan MBG, kalau ke Medan, mereka juga ada program ini, jadi kedepan itu harus mampu kita sediakan sendiri dan ini peluang,” ujar Farid.

Ia menambahkan, kebutuhan pangan itu tidak hanya untuk MBG, namun kebutuhan konsumsi rumah tangga, hotel dan restoran juga cukup tinggi permintaannya. Sehingga kedepan, jika KWT ini mampu menjamin kebutuhan warga, Banda Aceh tidak perlu lagi memasoknya dari luar daerah.

Farid meminta kepada setiap gampong agar terus menggiatkan dan mengaktifkan KWT. Bahkan kedepan, ia juga akan berupaya untuk memberikan dukungan, selama syarat administrasi terpenuhi.[***]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close