Habanusantara.net – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Ismawardi, memberikan apresiasi kepada Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Rifky Harsya, atas visitasi dan dukungannya terhadap pengembangan pelaku ekonomi kreatif di Banda Aceh melalui rangkaian pelatihan nasional yang digelar di lima titik berbeda di Kota Banda Aceh.
Kegiatan yang turut dihadiri Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, tersebut meliputi lima subsektor ekonomi kreatif, yaitu:
1. Pelatihan Digital/TIK bagi talenta ekraf Aceh
2. Pelatihan Fotografi
3. Pelatihan Video dan Film
4. Pelatihan Fesyen
5. Pemutaran film terbaik nasional dan karya sineas Aceh di Indoor Taman Budaya
Program ini merupakan bagian dari agenda nasional Kementerian Ekraf untuk menemukan, mengembangkan, dan melakukan branding talenta kreatif agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Melalui program ini, pemerintah menargetkan penguatan pelaku ekraf di tiga level, yakni rintisan, berdaya, dan mandiri.
Ismawardi menilai langkah ini menjadi energi baru bagi kebangkitan ekonomi kreatif di Banda Aceh.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian dan kehadiran langsung Menteri Ekraf di Banda Aceh. Ini menunjukkan bahwa talenta kreatif Aceh mendapat tempat dan peluang besar untuk berkembang. Kehadiran pelatihan ini membuka jalan agar anak muda Banda Aceh tidak hanya berdaya di daerah, tetapi mampu menembus pasar global,” ujar Ismawardi.
Ia juga menegaskan bahwa DPRK Banda Aceh siap mendukung kolaborasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Banda Aceh, terutama dalam penguatan regulasi, penyediaan ruang kreatif, serta pembangunan creative hub yang menjadi ekosistem bagi pertumbuhan industri kreatif.
“Ekonomi kreatif adalah masa depan. Jika kita serius membangun iklimnya—regulasi, fasilitas, pendampingan, dan pasar—maka Banda Aceh dapat menjadi pusat ekonomi kreatif yang melahirkan karya mendunia. DPRK akan turut memperkuat dari sisi kebijakan dan anggaran,” tambahnya.
Menurutnya, momentum ini sejalan dengan prioritas nasional serta visi menuju Indonesia Emas 2045, di mana ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor strategis penopang pertumbuhan ekonomi.
Ismawardi berharap pelatihan ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi berlanjut pada pendampingan, inkubasi usaha, pembiayaan, dan perluasan jejaring pasar bagi pelaku ekraf di Banda Aceh.[]




















