ADVERTORIAL

Kanker Serviks dan Pentingnya Deteksi Dini

×

Kanker Serviks dan Pentingnya Deteksi Dini

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net, Bagi wanita, kanker serviks adalah salah satu penyakit menakutkan. Selain dapat menggangu fungsi perlindungan rahim, kanker ini juga bisa menyebabkan kematian.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh, dr. Iman Murahman mengatakan penyakit kanker service atau kanker leher rahim menjadi perioritas pemerintah di tahun depan. Di Aceh kasusnya ada sekitar 3 persen, atau sekitar 90-100 ribu penduduk aceh bisa mengalami kasus kasus kanker leher Rahim.

Iman Murahman mengatakan kanker serviks memiliki karakteristik berkembang perlahan dan seringkali baru menunjukkan gejala pada stadium lanjut.

Oleh karena itu, kata Iman Murahman, deteksi sejak dini menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko komplikasi serius yang dapat timbul dari kanker serviks.

“Serviks atau leher rahim, memiliki peran penting dalam fungsi reproduksi dan perlindungan rahim. Fungsinya meliputi produksi lendir yang membantu menyampaikan sperma dari vagina ke rahim selama hubungan seksual, serta melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar,” jelas Iman Murahman, belum lama ini.

Dalam konteks pencegahan kanker serviks, Iman Murahman menekankan perlunya pendekatan proaktif melalui deteksi dini. Pemeriksaan rutin, seperti pap smear, dapat membantu mendeteksi perubahan sel-sel serviks sejak awal.

“Ini memberikan peluang untuk intervensi medis lebih dini, yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi dampak kanker serviks pada kesehatan perempuan,” tambah Iman Murahman.

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh aktif dalam menyuarakan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan kanker serviks. Dr. Iman Murahman mengajak masyarakat untuk menjalani pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mencegah dan mendeteksi dini penyakit ini.

“Upaya pencegahan kanker serviks tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama. Kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi, edukasi, dan dukungan dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi perempuan di Provinsi Aceh,” pungkas Iman Murahman.

Respons Masyarakat dan Upaya Pemerintah

Di Aceh, Iman menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Meski begitu, pihaknya hingga saat ini sudah memeriksa 2000 lebih wanita yang berusia 30-50 tahun.

“Mereka yang diperiksa yang datang ke puskesmas dengan kesadaran dirinya, dari sekian yang diperiksa, puluhan iva positif, iva positif itu bukan kanker, iva positif itu adalah lesi positif dan bisa diobati,” jelas Iman Murahman.

Iman menjelaskan, kanker serviks terjadi karena Human Papilloma Virus (HPV). Virus itu bisa diperparah dengan faktor risiko seperti gonta-ganti pasangan, menikah usia muda, merokok dan penyebab lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa kanker serviks tersebut bukan termasuk ke dalam penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Artinya, penyakit itu datang bukan karena virus dari orang lain.

Kabid P2M Dinas Kesehatan Aceh dr Iman Murahman

“Virus itu biasanya datang tentang kebersihan saja, misalnya perempuan ke kamar kecil tidak kering celana, dan lain-lain,” kata Iman Murahman.

Terkait upaya pencegahan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, seperti melakukan sosialisasi ke desa dan sekolah-sekolah.

Iman Murahman memastikan, upaya tersebut akan terus dilakukan dan ditingkatkan. Bukan hanya secara langsung, sosialisasi juga dilakukan melalui media pemberitaan.

“Upaya kita deteksi dini yaitu kegiatan prefentif, promosi juga, kemudian deteksi kita lakukan dengan kegiatan pertemuan, sosialisasi-sosialisasi pada masyarakat,” kata dia.

Dengan program yang dilakukan tersebut, Iman Murahman berharap masyarakat lebih teredukasi tentang bahayanya kanker serviks.

“Karena kita tahu pencegahan sangat penting, sebelum kanker ini terjadi,” ujar Iman Murahman. [Adv]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close