Ekraf

Dispar Banda Aceh Genjot SDM Ekonomi Kreatif, Dorong Anak Muda Jadi Wirausaha Mandiri

×

Dispar Banda Aceh Genjot SDM Ekonomi Kreatif, Dorong Anak Muda Jadi Wirausaha Mandiri

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net – Di tengah gempuran era digital dan kompetisi ekonomi yang makin ketat, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh terus mencari cara agar anak muda tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku utama dalam dunia usaha. Lewat program penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor ekonomi kreatif, Dispar Banda Aceh berupaya mencetak generasi kreatif yang berani mandiri dan berwirausaha.

Langkah ini bukan sekadar program rutin, tapi bagian dari semangat besar Kota Banda Aceh sebagai “Kota Kolaborasi” — di mana pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha bergerak bersama membangun ekosistem ekonomi kreatif yang hidup dan berkelanjutan.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Banda Aceh, Iin Muhaira, mengatakan pihaknya terus memperkuat sinergi lintas sektor untuk membuka peluang baru bagi anak muda.

“Sesuai dengan semangat Banda Aceh sebagai Kota Kolaborasi, kami terus memperkuat kerja sama dengan komunitas, pelaku usaha, dan lembaga mitra. Tujuannya agar SDM di sektor ekonomi kreatif makin berkembang, dan Banda Aceh bisa tumbuh sebagai kota yang kreatif, inovatif, dan berkelanjutan,” ujar Iin.

Salah satu langkah konkretnya terlihat dalam kegiatan pelatihan yang baru digelar bersama KAHF Area Aceh, yang fokus pada pengembangan keterampilan di sektor fashion dan jasa, khususnya usaha pangkas rambut atau barbershop. Sebanyak 40 peserta ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut, mulai dari pemula hingga calon wirausaha muda.

“Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul untuk mengikuti pelatihan yang tidak hanya fokus pada keterampilan teknis memangkas rambut, tetapi juga membekali peserta dengan pengetahuan manajerial dalam mengelola usaha barbershop,” jelas Iin.

Ia menegaskan, kegiatan semacam ini menjadi bukti nyata bagaimana sektor ekonomi kreatif bisa menjadi wadah pemberdayaan anak muda. Dari sekadar hobi dan keterampilan, mereka bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mandiri.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, menjadi ruang pengembangan keterampilan praktis, sekaligus membuka akses terhadap lapangan pekerjaan dan wirausaha baru di Banda Aceh,” tambahnya.

Program pelatihan ini disambut hangat oleh para peserta. Banyak di antara mereka yang mengaku mendapatkan pengalaman baru dan kepercayaan diri untuk memulai usaha sendiri.

“Saya jadi paham bukan cuma soal teknik cukur, tapi juga cara mengelola bisnis kecil dengan benar. Harapannya bisa buka barbershop sendiri,” ujar salah satu peserta.

Kegiatan semacam ini menjadi contoh bagaimana pemerintah kota tak hanya mendorong kreativitas dari sisi ide, tapi juga membekali generasi muda dengan keterampilan nyata agar mampu bertahan dan berkembang di dunia usaha.

Lewat penguatan SDM ekonomi kreatif, Dispar Banda Aceh ingin memastikan bahwa setiap anak muda punya ruang untuk tumbuh, berinovasi, dan berkontribusi bagi kotanya. Karena di tangan mereka, masa depan ekonomi Banda Aceh sedang disiapkan—bukan lewat teori, tapi lewat karya dan kemandirian.[***]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Songket motif Pha Changgeuk karya Mutiara Songket | foto: dok Mutiara Songket
Ekraf

Habanusantara.net – Tenun songket selama ini dikenal sebagai warisan budaya yang sarat makna, penuh simbol, dan bernilai tinggi. Namun bagi Ira Mutiara, Owner Mutiara Songket, tenun bukan hanya tradisi turun-temurun,…

Ekraf

Habanusantara.net – Di sebuah rumah sederhana di Krueng Kalee, Darussalam, Aceh Besar, disanalah seorang anak muda, Ira Mutiara, menenun benang demi benang dengan penuh kesabaran. Selama ini, di balik kelembutan…

Ekraf

Habanusantara.net – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, punya visi unik dalam membangun ekonomi daerah, yaitu menjadikan Banda Aceh sebagai “Kota Parfum”. Gagasan ini lahir dari potensi besar minyak…

close