Ekraf

Dispar Banda Aceh Dorong Gen Z Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif

×

Dispar Banda Aceh Dorong Gen Z Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net – Generasi muda Banda Aceh kini didorong untuk tak hanya menjadi pencari kerja, tapi juga pencipta peluang. Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk menjadikan Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi kreatif, seiring berkembangnya potensi industri berbasis ide dan inovasi di ibu kota provinsi tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Said Fauzan melalui Kabid Ekonomi Kreatif, Iin Muhaira, menyebut bahwa kolaborasi dengan anak muda menjadi langkah penting untuk membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan.

“Dispar Banda Aceh terus bekerja sama dengan generasi kreatif agar kreativitas anak muda semakin berkembang. Kegiatan seperti ini bermanfaat ke depan dan bisa melahirkan sesuatu yang lebih baik,” ujar Iin saat membuka acara Academia to Market: Set Up Gen Z, Mint to Be Creativepreneur, Student VIBES (Value, Innovation, Business, Empowerment, Summit) di BSI UMKM Center, Banda Aceh, Jumat (22/8/2025).

Menurut Iin, kreativitas adalah modal utama bagi mahasiswa dan generasi muda dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat. Ia menekankan bahwa pendidikan akademik semestinya menjadi fondasi untuk mengembangkan potensi diri, bukan sekadar memperoleh gelar.

“Ilmu itu penting, tetapi bagaimana mengembangkannya kembali kepada diri kita sendiri. Setelah lulus kuliah, anak muda harus tahu arah yang akan ditempuh, bukan sekadar menjadi pencari kerja baru,” tegasnya.

Iin juga mengapresiasi kegiatan Student VIBES yang digagas oleh BEM Universitas Syiah Kuala (USK), karena sejalan dengan program Dispar Banda Aceh dalam membangun sumber daya manusia yang kreatif, terbuka, dan inklusif.

“Kami ingin anak-anak muda tidak terbatasi, termasuk teman-teman disabilitas. Kreativitas tidak boleh berhenti hanya karena keterbatasan. Semua bisa berkembang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sania Rizkina mengatakan, kegiatan ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap persoalan ketenagakerjaan yang semakin kompleks di kalangan muda.

“Jumlah pencari kerja semakin besar, sementara lapangan kerja makin terbatas. Lewat forum ini, kami ingin mahasiswa berpikir lebih jauh: bukan hanya mencari kerja, tapi menciptakan kerja,” ujarnya.

Sania berharap, melalui kegiatan semacam ini, muncul lebih banyak generasi muda Banda Aceh yang punya mindset wirausaha, mampu mengelola ide-ide segar, dan berani mengeksekusinya menjadi produk bernilai ekonomi.

“Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Gen Z harus bisa jadi pelaku utama ekonomi kreatif di kotanya sendiri,” katanya

Langkah ini sebagai upaya pemerintah kota dalam menguatkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis anak muda, terutama di sektor digital, kuliner, fesyen, dan seni pertunjukan.

Harapannya, Banda Aceh tak hanya dikenal dengan warisan sejarah dan keindahan kotanya, tapi juga dengan geliat para kreator muda yang membawa wajah baru ekonomi daerah.[***]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Songket motif Pha Changgeuk karya Mutiara Songket | foto: dok Mutiara Songket
Ekraf

Habanusantara.net – Tenun songket selama ini dikenal sebagai warisan budaya yang sarat makna, penuh simbol, dan bernilai tinggi. Namun bagi Ira Mutiara, Owner Mutiara Songket, tenun bukan hanya tradisi turun-temurun,…

Ekraf

Habanusantara.net – Di sebuah rumah sederhana di Krueng Kalee, Darussalam, Aceh Besar, disanalah seorang anak muda, Ira Mutiara, menenun benang demi benang dengan penuh kesabaran. Selama ini, di balik kelembutan…

Ekraf

Habanusantara.net – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, punya visi unik dalam membangun ekonomi daerah, yaitu menjadikan Banda Aceh sebagai “Kota Parfum”. Gagasan ini lahir dari potensi besar minyak…

close