DaerahHeadline

Kolaborasi Sukses! Angka Stunting di Pekan Bada Anjlok Tajam

×

Kolaborasi Sukses! Angka Stunting di Pekan Bada Anjlok Tajam

Sebarkan artikel ini
Kapus Kecamatan Peukan Bada Burhanuddin sedang mengontrol pelaksanaan pengukuran balita pada kegiatan posyandu, Aceh Besar, Peukan Bada, Kamis (06/07/2023) FOTO/MC ACEH BESAR

Habanusantara.net– Pelaksanaan Forum Grup Discussion (FGD) bersama masyarakat yang digelar oleh Puskesmas Kecamatan Pekan Bada telah membuahkan hasil luar biasa dalam upaya menurunkan angka stunting.

Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), tingkat stunting di Pekan Bada pada tahun 2022 mencapai 22 persen. Namun, dengan adanya kolaborasi yang kuat, angka tersebut merosot drastis menjadi 10,00 persen pada tahun 2023.

Kepala Puskesmas Kecamatan Pekan Bada, Burhanuddin, SKM, menyoroti pentingnya FGD sebagai platform pendekatan yang efektif dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan kesehatan, terutama terkait stunting.

“Keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menangani kasus stunting. Dan pada tahun 2023, keberhasilan penurunan kasus stunting di Pekan Bada menjadi bukti yang luar biasa,” ujarnya pada Kamis (6/07/2023).

Selain FGD, penanganan stunting di Kecamatan Pekan Bada juga dilakukan melalui pemberian makanan tambahan guna mendukung pemenuhan dan keseimbangan gizi pada balita, sebagai langkah pencegahan stunting.

“Alhamdulillah, hasilnya terbukti, selama dua bulan kami memberikan makanan tambahan dan semua anak mengalami pertumbuhan yang baik. Kami akan terus melaksanakan program ini secara rutin agar angka stunting semakin cepat menurun,” ungkapnya.

Untuk mengatasi masalah stunting, kerjasama lintas sektor menjadi penting. Pada bulan Juni 2023, Puskesmas bekerja sama dengan Forkopimcam Pekan Bada mengadakan Lokakarya Mini (Lokmin) yang melibatkan berbagai sektor.

“Kami sepakat untuk bekerja sama dalam penanganan stunting di Kecamatan Pekan Bada. Melalui kolaborasi ini, kami memastikan tidak ada tumpang tindih dalam upaya menurunkan angka stunting. Program pemberian makanan tambahan selama tiga bulan secara berkesinambungan kepada anak-anak yang kekurangan gizi akan kami jalankan mulai bulan Agustus,” jelasnya.

Selain itu, Burhanuddin menegaskan perlunya menggabungkan upaya penanganan stunting dengan program pengentasan kemiskinan. Stunting bukan hanya masalah tunggal, tetapi berkaitan erat dengan kemiskinan.

Ia juga mengungkapkan kasus anak gizi buruk di Pekan Bada yang telah sembuh berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, terutama pegawai Puskesmas yang tidak henti-hentinya membantu dan mengawasi perkembangannya.[SA]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

close