Habanusantara.net, Menanggapi pemberitaan di sejumlah media online dan platform media sosial mengenai anggaran biaya ratusan juta rupiah untuk jasa pembuatan konten di media sosial, Juru Bicara Pemko Banda Aceh menyampaikan klarifikasi dan penjelasan resmi pada Senin, 8 September 2025.
Melalui berita yang dirilis pada website, jubir Pemko Banda Aceh Tomi Mukhtar mengatakan bahwa Pemko Banda Aceh berita yang tersebar di media sosial itu kurang tepat.
Tomi Mukhtar mengatakan, Pemko Banda Aceh tidak pernah bekerja sama atau menggunakan jasa individu atau kelompok buzzer dalam menjalankan komunikasi publik. Namun mengikuti perkembangan teknologi informasi, Pemko berkolaborasi dengan para influencer.
“Misalnya dalam mempromosikan “Ayo Kembali ke Pasar Aceh,” kita menggunakan jasa influencer agar informasi menyebar luas dan langsung ke masyarakat,” kata Tomi Mukhtar. “Akunnya juga jelas, bukan akun tanpa nama (username).”