DPRK

Wakil Ketua DPRK Dorong Pendidikan Diniyah Masuk Kurikulum Mulok

×

Wakil Ketua DPRK Dorong Pendidikan Diniyah Masuk Kurikulum Mulok

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Dr Musriadi menjadi narasumber Seminar Pendidikan Diniyah antara Harapan dan kenyataan di kampus Serambi Mekkah
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Dr Musriadi menjadi narasumber Seminar Pendidikan Diniyah antara Harapan dan kenyataan di kampus Serambi Mekkah

Habanusantara.net – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Dr Musriadi, mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar pendidikan Diniyah masuk dalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah.

Hal ini disampaikan Musriadi saat menjadi narasumber dalam Seminar Pendidikan Diniyah antara Harapan dan Kenyataan di Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025).

Menurut Musriadi, Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi pemerintah daerah untuk menambahkan muatan lokal sesuai kearifan dan kebutuhan masyarakat setempat.

Ia menilai pendidikan Diniyah sangat penting untuk memperkuat karakter dan akhlak generasi muda, terutama di Banda Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekkah.

“Pendidikan Diniyah bisa kita jadikan muatan lokal di SD dan SMP. Selain itu, bahasa Aceh juga penting untuk dilestarikan melalui jalur mulok,” kata Musriadi.

Ia menjelaskan, ada tiga opsi penerapan muatan lokal dalam Kurikulum Merdeka. Pertama, muatan lokal menjadi mata pelajaran sendiri.

Kedua, diintegrasikan dalam mata pelajaran lain. Ketiga, melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Musriadi menegaskan, pendidikan Diniyah bukan hanya soal baca-tulis Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai aqidah dan akhlak kepada siswa.

Hal ini sejalan dengan amanah Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pendidikan Diniyah yang telah menjadi landasan hukum di Banda Aceh.

“Kalau ini kita terapkan, Banda Aceh bisa jadi model agi kabupaten/kota lain di Aceh bahkan di luar Aceh,” ujarnya.

Ia juga mendorong Pemko Banda Aceh untuk segera menyusun peraturan turunan agar pelaksanaan pendidikan Diniyah di sekolah bisa berjalan maksimal.

Musriadi menilai perlu ada keterlibatan semua pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk mendukung desain kurikulum dan peningkatan kualitas tenaga pendidik.

“Ini bukan pekerjaan satu dua orang. Harus kolaborasi dengan berbagai pihak agar implementasinya berjalan baik dan hasilnya nyata,” tambahnya.

Musriadi optimistis, dengan sinergi dan komitmen bersama, pendidikan Diniyah di Banda Aceh akan membawa dampak positif bagi pembentukan karakter anak-anak di masa depan.[***]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close