Habanusantara.net, 70 warga Palestina tewas dibantai dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam serangan brutal oleh militer Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Senin.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa pembantaian tersebut terjadi setelah militer Zionis memperingatkan akan “beroperasi paksa” di wilayah tersebut.
Peringatan ini mengakibatkan ribuan warga Palestina melarikan diri dari daerah Khan Younis timur di zona kemanusiaan Al-Mawasi, Gaza selatan.
Menurut militer Israel, serangan tersebut merupakan upaya untuk menghentikan tembakan roket yang terus-menerus dari wilayah tersebut.
sejak awal tahun 2024, Khan Younis telah menjadi area pertempuran sengit. peristiwa ini terjadi hanya sembilan hari setelah serangan di Al-Mawasi yang membuat 92 orang menjadi syahit, di mana pihak teroris Israel mengklaim menargetkan komandan Hamas.
“Ini kali ke-14 atau ke-15 kami mengungsi. Kami sudah menderita selama 10 bulan, Cukup” kata seorang penduduk Khan Younis yang tidak mau disebutkan namanya.
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan telah mengakibatkan kematian 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, dan penyanderaan 251 orang, dengan 116 di antaranya masih berada di Gaza menurut militer Israel.
Operasi militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas. Konflik yang tiada henti ini telah membuat Gaza ke dalam kondisi krisis kemanusiaan yang parah. Yussef Abu Taimah dari Al-Qarara di Khan Younis mengatakan bahwa keluarganya pergi ke zona kemanusiaan tetapi tidak menemukan tempat. “Bahkan trotoar penuh dengan orang dan tenda. Kami lelah dan muak. Cukup dengan pengungsian dan migrasi ini.”
sementara di hari yang sama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington pada hari Senin. untuk membahas masalah menyetujui gencatan senjata, lebih dari sembilan bulan sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu
diketahui saat ini Netanyahu berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pembebasan sandera.
Pembicaraan mengenai gencatan senjata dan pertukaran sandera-tahanan yang berlangsung selama berbulan-bulan sejak November 2023 hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Netanyahu akan bertemu Biden minggu ini dan memberikan pidato penting di hadapan Kongres pada hari Rabu, di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Amerika Serikat.
Netanyahu telah berulang kali menolak tekanan dari pemerintahan Biden untuk menyetujui gencatan senjata, yang juga ditentang oleh anggota sayap kanan koalisinya.
Upaya untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas terus dilakukan oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, meskipun hasilnya masih belum memuaskan.