Habanusantara.net – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa.
Dalam acara Thinktank & Journalist Workshop: Accelerating Responsible AI Governance and Innovation with Copilot for Indonesia di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Wamen Nezar Patria menekankan pentingnya memanfaatkan AI sebagai alat untuk memajukan ekonomi dan kemajuan bangsa.
“Tren pengembangan Tata Kelola AI yang semakin intensif menjadi bukti bahwa potensi AI sangat besar,” tegasnya.
Menurut data yang disampaikan oleh Wamen Nezar Patria, teknologi AI telah membantu sekitar 26,7 juta pekerja di Indonesia dalam menjalankan pekerjaan mereka. Selain itu, investasi di bidang teknologi AI di Indonesia pada periode 2022 hingga 2023 mencapai USD 7,5 miliar, menjadikannya peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
Wamen Nezar Patria juga mengingatkan bahwa hadirnya teknologi AI juga membawa tantangan, seperti bias algoritma, penyebaran konten disinformasi yang dibuat oleh AI, dan potensi hilangnya pekerjaan akibat otomasi teknologi AI. Oleh karena itu, pemerintah telah mengembangkan berbagai kebijakan mengenai AI dengan pendekatan ganda, yakni horizontal dan vertikal.
“Pemerintah telah mengambil langkah konkret seperti pengaturan melalui Undang-Undang ITE dan Undang-Undang PDP yang didukung oleh Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Panduan Etika AI sebagai pendekatan horizontal. Kami juga mendorong tata kelola yang harmonis dan lintas sektor sebagai wujud pendekatan horizontal ini, sementara sebagai pendekatan vertikal, kami memberikan ruang bagi kebijakan sektoral,” paparnya.
Wamenkominfo Nezar Patria berharap melalui berbagai kebijakan ini, ekosistem AI di Indonesia dapat berkembang secara aman dan produktif, membawa dampak positif bagi kemajuan ekonomi dan sosial bangsa.[**]




















