Habanusantara.net – Program pemberian makan siang dan minum susu gratis yang diinisiasi oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mendapat dukungan besar dan apresiasi luas dari publik.
Mahfudz Y Loethan, Ketua Koordinator Daerah Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Aceh, memberikan dukungan penuhnya untuk program tersebut, menganggapnya sebagai langkah penting dalam menciptakan generasi emas bagi Indonesia.
“Gagasan pemberian makan siang dengan kandungan gizi yang baik dan susu kepada balita, ibu hamil, anak sekolah, dan santri, atau yang kita sebut di Aceh sebagai pasantren atau dayah, diyakini mampu memberikan efek positif bagi tumbuh kembang jutaan anak Indonesia, sehingga melahirkan kualitas SDM yang unggul,” kata Mahfudz.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat, terutama pada bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya dalam sub-sektor kuliner.
“Dengan anggaran sebesar 400 triliun pertahun yang disiapkan negara untuk program ini, ini bukan hanya membantu pemenuhan gizi, pertumbuhan, dan kecerdasan anak Indonesia, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, terutama para petani, peternak, nelayan, dan usaha lainnya yang beririsan dengan program ini,” tambah Mahfudz.
Repnas Aceh berharap bahwa dalam pelaksanaan program ini, pengusaha lokal dapat dilibatkan secara aktif, sehingga memberikan dampak yang lebih luas terhadap peningkatan kapasitas pengusaha lokal setempat.
“Kami akan mengawal program ini, dan jika Prabowo-Gibran mendapat amanah dari rakyat pada Pilpres 2024, kami akan memastikan kegiatan ini melibatkan pengusaha lokal setempat. Ini juga sejalan dengan program Repnas untuk menciptakan 2 juta pengusaha baru di republik ini dan membawa Indonesia menjadi raksasa ekonomi baru di dunia,” tegas Mahfudz, yang juga menjabat sebagai ketua koordinator juru kampanye TKD Prabowo-Gibran Aceh. Sebelumnya, Prabowo Subianto mencanangkan program tersebut sebagai upaya konkret mengatasi stunting dan kemiskinan dengan pendekatan yang mengakar.[]