Habanusantara.net, Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Dr. Musriadi SPd MPd, menyoroti merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Banda Aceh dan mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Banda Aceh untuk segera mengambil tindakan preventif dan penanggulangan.
Data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Banda Aceh mencatat bahwa sejak Januari hingga Oktober 2023, terdapat 186 kasus DBD di kota tersebut, dengan penyebaran yang cukup signifikan, seperti yang terjadi pada Januari dengan 64 kasus dan Oktober dengan 3 kasus.
“Kasus DBD di Banda Aceh terus bertambah. Sesuai data dari Dinas Kesehatan, sejak Januari hingga Oktober 2023 jumlah warga Banda Aceh yang menderita penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu mencapai 186 orang. Bahkan, meninggal dunia akibat DBD 2 kasus pada bulan April 2023,” ungkap Musriadi
Musriadi menekankan bahwa jumlah kasus yang signifikan ini memerlukan penanganan serius dari Dinkes. Ia mendesak agar Pemko Banda Aceh dan Dinkes mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Kami mendorong petugas kesehatan mulai dari Dinas Kesehatan hingga puskesmas yang tersebar di sembilan kecamatan bergerak cepat menanggulangi kasus demam berdarah ini,” katanya.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh Musriadi adalah melakukan pengasapan (fogging) di daerah endemis untuk membasmi nyamuk dewasa, sambil terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar.
“Kami berharap pada pemerintah, khususnya kepada dinas terkait. Dalam rangka penanganan DBD ini jangan pernah berhenti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, terutama lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Masyarakat juga diminta untuk memahami pentingnya menerapkan 3M, yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali benda-benda (kaleng bekas) yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan obat oles anti-nyamuk.
Penerapan 3M plus ini diharapkan dapat menghambat berkembang biaknya jentik nyamuk di kaleng bekas maupun wadah yang mudah digenangi air, terutama menjelang musim hujan beberapa bulan ke depan.[Adv]