HeadlineNasionalNews

Ibunda Imam Masyukur Minta Kematian Putranya Tidak Dikaitkan dengan “Tramadol”

×

Ibunda Imam Masyukur Minta Kematian Putranya Tidak Dikaitkan dengan “Tramadol”

Sebarkan artikel ini
Fauziah didampingi oleh Tim Hotman Paris 911 Aceh yang terdiri dari Ridwan Hadi S.H M.H, Putra Safriza S.H, M Teguh Pribadi S.H, dan Yusi Murhanina S.H dalam konferensi pers di Sekber Kopi, Banda Aceh, Sabtu, 16 September 2023,
Fauziah didampingi oleh Tim Hotman Paris 911 Aceh yang terdiri dari Ridwan Hadi S.H M.H, Putra Safriza S.H, M Teguh Pribadi S.H, dan Yusi Murhanina S.H dalam konferensi pers di Sekber Kopi, Banda Aceh, Sabtu, 16 September 2023 [Foto/SA]

Habanusantara.net – Fauziah, ibunda Imam Masykur ,korban pembunuhan tragis yang melibatkan oknum TNI berinisial Praka RM, menyampaikan ketidakpuasannya terkait upaya menghubungkan kematian putranya dengan sindikat “Tramadol.” Menurut Fauziah, Imam Masyukur adalah seorang anak yang baik dan tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal apa pun.

Fauziah dengan tegas meminta agar perhatian media dan masyarakat tetap terfokus pada kasus pembunuhan yang terjadi. Ia berharap agar isu terkait “Tramadol” tidak mengaburkan penyelidikan pembunuhan tersebut.

“Saya minta jangan disangkut pautkan dengan yang lainnya. Saya mendengar sekarang yang tidak-tidak jadi sedih, jangan dikaitkan dengan tramadol, ini fokus kepada pembunuhan,” ungkap Fauziah didampingi oleh Tim Hotman Paris 911 Aceh yang terdiri dari Ridwan Hadi S.H M.H, Putra Safriza S.H, M Teguh Pribadi S.H, dan Yusi Murhanina S.H dalam konferensi pers di Sekber Kopi, Banda Aceh, Sabtu, 16 September 2023

Fauziyah juga berharap agar pihak berwenang menjatuhkan dakwaan kepada para pelaku berdasarkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Ridwan Hadi, salah satu anggota tim advokasi 911 Hotman Paris, juga mengekspresikan harapannya terhadap Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas.

“Danpuspom sudah mengantongi hasil otopsi, penyidik juga telah menemukan bukti bahwa ini bukan pertama kali dilakukan. Motifnya juga sudah ditemukan namun belum diberitakan,” jelasnya.


Kasus ini dianggap sebagai kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh tiga oknum TNI dan tiga oknum sipil yang saat ini sudah ditahan oleh Polda Metro Jaya.

“Hasil otopsi memang ada pemukulan keras yang terjadi pembekuan di otak. Nanti kita akan minta hasil otopsi,” tambah Ridwan Hadi dengan tegas.[SA]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

close