Habanusantara.net, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Aceh menyatakan komitmen mereka untuk mendukung visi Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional) Aceh dalam upaya memakmurkan perajin di daerah tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Aceh, Bustami Hamzah, dalam sambutannya pada Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Aceh (Rakerda) Dekranasda Aceh serta Pameran Kerajinan Unggulan dan Launching Produk Kabupaten/Kota se-Aceh Tahun 2023.
Bustami menjelaskan bahwa visi Dekranasda Aceh memiliki arti yang sangat penting, mencakup semangat untuk mengatasi kemiskinan, meningkatkan pendapatan keluarga, memperbaiki kehidupan masyarakat, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah sambil melestarikan budaya lokal.
Dia juga menyadari bahwa pandemi COVID-19 telah merusak sektor usaha kecil dan mikro yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Namun, situasi saat ini telah membaik, dan Bustami mengajak perajin Aceh untuk tetap optimis dan semangat menghadapi prospek pendapatan yang masih cerah.
Pemerintah Aceh telah menandatangani kerja sama dengan 18 perusahaan dalam rangka program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR), yang diharapkan dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), termasuk para perajin.
Melalui program CSR ini, para perajin akan mendapatkan pendanaan, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas untuk mengembangkan usaha mereka. Bustami menekankan bahwa dalam menghadapi persaingan di pasar yang lebih luas, kualitas produk yang unggul sangat penting, dan pemerintah akan terus mendukung usaha-usaha berbasis kerakyatan untuk memperkuat ekonomi daerah dan nasional.
Sekda juga meminta Dekranasda Aceh untuk mendorong pertumbuhan wirausaha baru dengan melalui pelatihan dan pengembangan kapasitas perajin. Pendataan dan pembinaan melalui program “Satu Desa Satu Produk” juga dianggap penting untuk mengidentifikasi potensi lokal dan mendorong pengembangan kerajinan di setiap desa. Selain itu, perajin juga diminta untuk tidak ragu dalam melakukan diversifikasi produk dengan mengembangkan motif-motif khas daerah yang dapat memberikan keunikan dan daya tarik produk mereka di pasar. Bustami juga menyoroti pentingnya pemasaran produk melalui pemanfaatan teknologi informasi dan promosi secara global.
Dalam sambutannya, Ayu Marzuki, Penjabat Ketua Dekranasda Aceh, menyatakan komitmen Dekranasda Aceh untuk mewujudkan visi “Memakmurkan Perajin”. Selain memperbaiki desain, mutu, diversifikasi produk, dan penetrasi pasar, Dekranasda Aceh juga berupaya meningkatkan kapasitas perajin melalui pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Mereka juga berkomitmen melindungi produk-produk perajin melalui Hak Kekayaan Intelektual dan melakukan pembinaan secara berkelanjutan dengan dukungan dari Pemerintah Aceh dan SKPA (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait.
Dengan kerja sama yang sinergis antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan Dekranasda Aceh, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh secara keseluruhan dapat terus meningkat. Visi Dekranasda Aceh untuk memakmurkan perajin diyakini akan menjadi landasan kuat dalam memajukan kerajinan tradisional Aceh di era pasar bebas dan menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.[]