Mawardi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah Aceh dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat, sektor swasta, lembaga akademik, dan organisasi non-pemerintah.
Dia meyakini bahwa hanya melalui kerja sama yang erat dan sinergi yang kuat, tujuan kemandirian pangan dan penanganan masalah gizi dapat tercapai dengan lebih efektif.
Selain itu, Mawardi juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Aceh.
Tidak hanya fokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga perlu diperhatikan aspek-aspek seperti distribusi yang merata, aksesibilitas pangan, keberlanjutan lingkungan, dan edukasi gizi.