Mawardi juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membahas perkembangan pertumbuhan ekonomi, pangan, dan upaya penurunan stunting di Aceh.
Dia mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Aceh mencapai angka yang membanggakan, yaitu 4,21 persen dengan kontribusi sektor Migas dan 3,80 persen tanpa Migas.
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Aceh dari triwulan IV-2021 hingga triwulan IV-2022 mencapai angka yang menggembirakan, dengan pertumbuhan sebesar 5,60 persen dengan Migas dan 5,92 persen tanpa Migas.
Tak hanya itu, dalam sektor produksi, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 14,99 persen. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Aceh memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor pangan dan gizi.