KEMENRISTEK RI Resmikan Mesin Fraksinasi ARC Universitas Syiah Kuala
“Alhamdulillah akhirnya mesin ini sudah ada di Unsyiah berkat perjuangan kita bersama,” paparnya.
Ditambahkannya, bahwa alat ini dapat merubah minyak mentah menjadi minyak yang sudah diproses.
Dia juga memberikan apresiasi sebesar besarnya untuk Unsyiah yang tiada hentinya memperhatikan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah minyak nilam.
Sambung Bambang bahwa mesin tersebut bukan hanya untuk civitas akademika Unsyiah saja, tetapi kegunaannya untuk seluruh masyarakat dan petani nilam di Aceh.
Bambang mengatakan meskipun tanaman nilam merupakan tanaman yang sederhana namun kini bisa menjadikannya komoditas yang begitu berharga.
“Ini merupakan berkat dari inovasi dari para peneliti yang tentunya bermanfaat bagi rakyat Aceh,” ujarnya.
“Harapan saya semua nilam di Aceh bisa bernilai tambah dan petaninya bisa semakin sejahtera,” ucapnya.
Terakhir Bambang berharap Unsyiah dan BPPT dapat bekerjasama dengan pengusaha kosmetik di Aceh yang berbahan dasar nilam. (Rls)
Terima Kasih Telah Membaca, Silahkan di Share ke yang Lain