Wisata

Istana Raja, Destinasi Wisata Sejarah di Aceh Tamiang

×

Istana Raja, Destinasi Wisata Sejarah di Aceh Tamiang

Sebarkan artikel ini
Istana Raja Aceh tamiang
Istana Raja Aceh tamiang

Habanusatnara.net, Kabupaten Aceh Tamiang atau Tanah Bumi Muda Sedia begitulah sebutannya memiliki banyak destinasi serta objek wisata.

Aceh Tamiang yang terletak dan berbatasan langsung dengan Sumatera Utara sangat kental dengan adat istiadat Melayunya.

Tanah Tamiang ini juga dikenal sebagai Tanahnya para Raja dimasa lampau.

Sampai kini masih banyak sisa-sisa peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh, seperti Istana Benua Raja yang ada di Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau dan Istana Seruway yang berada di Desa Pekan Seruway Kecamatan Seruway.

Istana Benua Raja bangunannya, seperti rumah biasa dan sudah terlihat Tua. Bagi yang pertama kali atau sering lewat saja pasti akan mengira ini rumah biasa.

Tapi siapa yang sangka, ternyata rumah bias aini menyimpan Sejarah yang luar biasa.

Istana ini dibangun pada masa Sultan Badelisah pada tahun 1928. Istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Benua Raja.

Dulunya, Istana ditinggali oleh Tengku Raja Sulung..Istana ini juga termasuk salah satu sebagai peninggalan Kerajaan Islam yang ada di Aceh.

Bahkan bisa dibilang sebagai yang paling Tua setelah Kesultana Perlak. Perbandingannya Istana ini dibangun ketika Tuanku Sultan Muda Seudia, yakni Sultan Pertama yang masa pemerintahannya antara 1330-1352.

Meski Istana ini sudah ditinggalkan, Istana ini masih terawatt dengan baik. Kala itu Istana ini ditinggalkan oleh Tuanku Badelish karena dibunuh, namun sampai sekarang Istana ini sangat terawat dengan baik.

Pengunjung Istana Benua Raja, Siti Hajar, mengatakan kunjungannya ke Istana Benua Raja memang meninggalkan kesan yang baik. Karena sebelumnya dia sudah pernah ke Istana Karang, sehingga dirinya berkunjung ke Istana Benua Raja. “Kalau dilihat dan mendengar ceritanya ini seperti ada kaitannya,” kata Miswan, Senin 04 November 2024.

Lanjut dia, peninggalan bersejarah ini seperti bukan hanya tentang tempat wisata saja. Namum cerita sejarah dibaliknya.

Miswan sangat tertarik dengan tempat wisata bersejarah di Aceh. Karena itulah ia kerap menyempatkan waktu untuk datang berkunjung bersama keluarganya.

Dirinya mengaku takjub dengan bangunan Istana Benua Raja yang masih terpampang rapi dan terawat.

“Bagus sekali masih, terawat dengan baik, rencana selanjutnya saya mau tempat-tempat lainnya juga,” katanya.

Lebih lanjut, selain tempat bersejarah dirinya mengaku sangat ingin berkunjung ke beberapa tempat wisata lainnya. Seperti, Kuala Paret, Baraka Kaloy, Tamsar dan lainnya.

Istana Raja Aceh tamiang
Istana Raja Aceh tamiang

“Kulinernya juga, yang sudah saya coba itu nasi orang simpang kapal, kemudian Ikan Sembilang khas Langsa, dan masih banyak lagi,” ucapnya.

Ia mengaku untuk sering berkunjung ketempat wisata lainnya. Baginya, Istana Benua Raja adalah awal bagi keluarganya untuk mencari tempat wisata lainnya.

“Kesannya baik sekali di Istana Benua Raja, senang bisa kemari, kita jadi tahu sejarah-sejarah yang ada,” pungkasnya.

Selain Istana Benua Raja ada juga Istana Seruway, bangunan cagar budaya ini merupakan peninggalan Kerajaan Kesuma yang berdiri pada abad ke-19 atau sekitar 1887 Masehi.

Istana itu memiliki arsitektur perpaduan gaya Belanda dan Melayu Deli yang kental. Kerajaan Kesuma sendiri terbentuk dari hasil perebutan kekuasaan antara Tengku Absah dan Tengku Sulung.

Konon, saat Raja Mamat asyik bermain catur di halaman istana, ia mendapat laporan bahwa pasukan Gadjah Mada telah berlayar ke Tamiang untuk merebut kekuasaan.

Tapi, Raja Mamat meremehkan peringatan tersebut.

Setelah mendapat kabar ketiga, barulah Raja Mamat kalang kabut memikirkan strategi mencegah serangan. Ia pun membuat bendungan di Sungai Tamiang dari lumbung padi untuk menghentikan laju pasukan penyerang.

Selain menyajikan nilai sejarah, istana ini juga memiliki ornamen-ornamen menarik yang dapat dinikmati pengunjung. Destinasi ini dapat menjadi pilihan wisata untuk memperkaya wawasan mengenai sejarah dan budaya di Aceh Tamiang.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Tamiang, Muhammad Farij, S.STP, M.SP mengatakan Istana Seruway sangat layak dikunjungi sebagai objek wisata edukasi sejarah, khususnya bagi generasi muda dan pelajar.

“Istana Seruway tak hanya menawarkan peninggalan sejarah, tapi juga layak dikunjungi untuk melihat,” katanya.[***]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Wisata

  Habanusantara.net – Wisatawan yang berencana mengunjungi Sabang dalam waktu dekat tampaknya harus menghapus salah satu destinasi unggulan dari daftar kunjungan mereka. Tugu Kilometer Nol Sabang –ikon geografis dan pariwisata…

Wisata

Habanusantara.net – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh secara resmi menutup sementara akses kunjungan ke kawasan Tugu Kilometer Nol, ikon pariwisata nasional yang terletak di Taman Wisata Alam Pulau…

close