HABANUSANTARA.NET – Ketika mayoritas masyarakat Aceh merayakan Idul Adha 1446 H dengan gegap gempita di kampung halaman, suasana berbeda justru tersaji di Rumah Singgah Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia, Banda Aceh. Tempat ini menjadi saksi bisu rindu yang tertahan dan perjuangan tanpa henti para pasien dari berbagai penjuru Aceh yang belum bisa pulang.
Sebanyak 34 orang menghuni rumah singgah tersebut, terdiri dari 11 pasien, 22 pendamping, dan lima pengurus siaga. Mereka menetap di dua lokasi rumah singgah yang dikelola BFLF, masing-masing di Jalan Kepiting No. 5, Banda Baru, dan Jalan Arifin Ahmad II, Gampong Ie Masen Kayee Adang.
Mayoritas pasien berasal dari daerah terpencil seperti Aceh Utara, Bireuen, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tamiang, Bener Meriah, hingga Subulussalam. Mereka datang untuk menjalani pengobatan lanjutan di RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, namun harus menahan rindu pada keluarga karena kondisi kesehatan belum memungkinkan untuk pulang.