” Gotong royong secara rutin menjadi Solusi pencegahan penyakit DBD dalam masyarakat”, ujarnya.
“ Memang malaria sudah tidak ada lagi disini. Cuma DBD itu masih ada 10 sampai 15 pasien dalam setahun. Upaya kita mencegahnya adalah ada Tim Malaria berupaya bagaimana supaya nyamuk-nyamuk itu tidak ada”. tambahnya lagi.
Bahaya DBD ini, Rosa Indriani menjelaskan, DBD dapat menyebabkan perdarahan internal dan kerusakan organ. Selain itu syok yang ditandai dengan dehidrasi, hipotensi dan nafas tidak teratur.
Begitupun, gagal ginjal akut, ensefalopati dengue yang ditandai penurunan kesadaran dan endema paru yang dapat menggangu fungsi organ tubuh bisa diakibatkan serangan DBD.
“ Jadi kita jangan mengabaikan DBD berbahaya ini, lindungi keluarga dengan tetap menjaga kebersihan di lingkungan rumah”, Rosa mengingatkan warga Kecamatan Krueng Barona Jaya ( KBJ).
Salah satu strategi yang diterapkan kepala Puskesmas ini adalah pada tahun 2021 melaksanakan gotong royong rutin setiap jum’at turun ke desa di 12 gampong se kecamatan Krueng Barona Jaya.