HeadlineInternasionalKesehatanNews

Tidak Ditanggung BPJS, Mauza, Balita 2 Tahun Berjuang Melawan Sindrom Guillain-Barré di Ruang PICU RSUDZA, Butuh Donasi Untuk Beli Obat Harganya Mahal

×

Tidak Ditanggung BPJS, Mauza, Balita 2 Tahun Berjuang Melawan Sindrom Guillain-Barré di Ruang PICU RSUDZA, Butuh Donasi Untuk Beli Obat Harganya Mahal

Sebarkan artikel ini
Tidak Ditanggung BPJS, Mauza, Balita 2 Tahun Berjuang Melawan Sindrom Guillain-Barré di Ruang PICU RSUDZA, Butuh Donasi Dermawan Untuk Beli Obat Harganya Mahal
Tidak Ditanggung BPJS, Mauza, Balita 2 Tahun Berjuang Melawan Sindrom Guillain-Barré di Ruang PICU RSUDZA, Butuh Donasi Dermawan Untuk Beli Obat Harganya Mahal

Habanusantara.net – Mauza Ramazanski, seorang balita berusia 2 tahun asal Gampong Dayah Tuha, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, tengah berjuang melawan sindrom Guillain-Barré (GBS) yang langka. Saat ini, Mauza dirawat intensif di ruang PICU Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Namun, keluarga Mauza menghadapi kenyataan pahit bahwa BPJS Kesehatan tidak menanggung sejumlah obat vital yang sangat dibutuhkan untuk pengobatan anak tersebut.

Dalam upaya melawan penyakit yang mempengaruhi sistem saraf ini, Mauza memerlukan pengobatan khusus yang biayanya mencapai puluhan juta rupiah.

Mauza Terkena Sindrom Guillain-Barré (GBS)

Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan langka pada sistem saraf yang menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang saraf luar, menyebabkan kelemahan, kehilangan koordinasi, dan dalam kasus yang parah, kelumpuhan.

Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun GBS sering kali berkembang setelah infeksi virus, seperti infeksi saluran pernapasan atau diare.

Di usia yang masih sangat belia, Mauza harus menghadapi kenyataan sulit ketika gejala awal GBS mulai muncul.

Keluarga melihat tanda-tanda kejang-kejang, kelemahan, dan kesulitan bergerak pada tubuh kecilnya.

Tentu saja, ini menjadi pukulan besar bagi orang tuanya, Andi Saputra dan Imlaul Amalia. Dalam waktu singkat, Mauza terpaksa dirawat di rumah sakit dengan perawatan intensif.

Penyakit Langka: Sindrom Guillain-Barré

Sindrom Guillain-Barré (GBS) adalah gangguan langka yang menyerang sistem saraf perifer, di mana tubuh justru menyerang sarafnya sendiri.

Penyakit ini sering dimulai dengan kelemahan pada kaki dan tangan, yang bisa berkembang pesat dalam beberapa hari hingga mempengaruhi seluruh tubuh, bahkan mengganggu fungsi pernapasan.

Penderita GBS sering kali memerlukan perawatan intensif, bahkan bisa berisiko mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Meskipun GBS merupakan kondisi langka, para ahli medis menyebutkan bahwa penyakit ini bisa dipicu oleh infeksi virus atau bakteri, seperti flu, diare, atau infeksi virus lainnya.

Pada kasus Mauza, meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi yang dialaminya membuat perawatan intensif di ruang PICU menjadi sangat krusial.

Pilihan Pengobatan yang Mahal dan Tidak Ditanggung BPJS

Meskipun memiliki jaminan kesehatan melalui BPJS, keluarga Mauza harus menghadapi kenyataan pahit bahwa beberapa obat dan prosedur medis yang dibutuhkan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Menurut keterangan pihak rumah sakit, pengobatan untuk GBS yang diperlukan Mauza sangat mahal.

Untuk menyembuhkan kondisi tersebut, ada dua pilihan yang tersedia: pembelian obat-obatan secara mandiri atau menjalani prosedur cuci darah.

Namun, biaya untuk membeli obat-obatan itu berkisar antara Rp50 juta hingga Rp60 juta, sebuah jumlah yang sangat besar bagi keluarga sederhana seperti Andi dan Imlaul.

Alternatif pengobatan lain yang mungkin dapat membantu adalah prosedur cuci darah, namun Pihak rumah sakit juga mengungkapkan bahwa prosedur cuci dara belum dapat dipastikan aman untuk dilakukan untuk anak seusia Mauza, yang semakin menambah kekhawatiran orangtua.

Oleh karena itu, pembelian obat menjadi pilihan utama untuk memberikan harapan bagi pemulihan Mauza.

Keputusan sulit harus diambil, dan keluarga merasa terjepit dalam kondisi yang sangat sulit ini. Mereka berharap ada bantuan dari masyarakat yang peduli agar Mauza dapat menjalani pengobatan yang diperlukan untuk kesembuhannya.

Butuh Uluran Tangan Dermawan untuk Meringankan Beban Keluarga

Kondisi ekonomi keluarga Mauza yang terbatas membuat mereka sangat bergantung pada uluran tangan dermawan.

Keluarga telah membuka saluran donasi bagi siapa saja yang tergerak untuk membantu biaya pengobatan anak tersebut. Donasi dapat disalurkan melalui rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan nomor 7154293797 atas nama Andi Syahputra.

Selain itu, keluarga juga dapat dihubungi langsung melalui nomor 0853-7151-6454 untuk informasi lebih lanjut terkait donasi.

“Meskipun hati kami sangat berat melihat anak kami menderita, kami tak bisa berbuat banyak tanpa bantuan orang lain. Kami sangat berharap ada kebaikan dari masyarakat yang bisa membantu biaya obat-obatan yang sangat dibutuhkan. Setiap bantuan, sekecil apapun, akan sangat berarti untuk menyelamatkan hidup anak kami,” ujar Andi Saputra, ayah Mauza, dengan penuh harap.

Perlunya Kesadaran Akan Penyakit Guillain-Barré

Sindrom Guillain-Barré adalah penyakit langka yang belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Gejalanya bisa berkembang dengan cepat, mulai dari kelemahan otot, kesulitan bernafas, hingga kelumpuhan.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering dijumpai pada orang dewasa dan anak-anak. Penderita GBS memerlukan perawatan intensif dan terapi pemulihan yang panjang untuk bisa kembali sehat.

Selain menguras biaya yang sangat besar, penyakit ini juga membutuhkan perhatian serius dari seluruh pihak.

Sebagai contoh, Mauza membutuhkan dukungan medis yang berkelanjutan serta perawatan untuk meminimalkan kerusakan permanen pada sistem sarafnya.

Berharap Pulih

Meski situasi sangat sulit, keluarga Mauza tetap optimis bahwa anak mereka bisa pulih dengan bantuan dari berbagai pihak.

Mauza adalah seorang anak yang penuh semangat dan selalu ceria, namun penyakit yang menyerangnya membuat seluruh keluarga harus berjuang keras untuk mewujudkan kembali senyum kebahagiaan itu.

Keluarga berharap, dengan bantuan dari masyarakat, Mauza dapat kembali bermain seperti anak-anak seusianya dan menjalani hidup yang lebih baik.

Melalui donasi yang terkumpul, diharapkan Mauza bisa mendapatkan pengobatan yang layak dan segera sembuh. Dengan perasaan tulus, keluarga mengajak setiap orang untuk berpartisipasi dalam memberikan harapan baru bagi masa depan Mauza.

“Semoga Allah memberikan berkah setiap tangan yang terulur untuk membantu anak kami,” harap Imlaul Amalia, ibu Mauza.

Mari Kita Bergotong Royong untuk Menolong Mauza

Meskipun terhalang oleh biaya dan kesulitan, harapan untuk kesembuhan Mauza masih bisa terwujud dengan adanya bantuan dari berbagai pihak.

Bagi Anda yang ingin memberikan bantuan, dapat menyalurkan donasi melalui rekening yang telah disediakan atau menghubungi keluarga untuk informasi lebih lanjut.

Bantuan sekecil apapun dapat memberikan dampak besar dalam perjalanan penyembuhan Mauza, serta membawa senyum kebahagiaan kembali ke wajah balita kecil ini.[Is]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close