Wisata

Pinto Khop: Simbol Cinta dan Kejayaan Kesultanan Aceh

×

Pinto Khop: Simbol Cinta dan Kejayaan Kesultanan Aceh

Sebarkan artikel ini
Pinto Khop
Pinto Khop

Habanusantara.net, Pinto Khop, sebuah gerbang megah berbentuk kubah, berdiri kokoh sebagai simbol cinta dan kejayaan Kesultanan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

Tempat ini tidak hanya mencerminkan kemegahan arsitektur Islam, tetapi juga menjadi saksi bisu kehidupan romantis antara Sultan dan permaisurinya, Putri Phang.

Terletak di kompleks Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Pinto Khop menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi oleh pencinta budaya dan arsitektur.

Dibangun pada abad ke-17, Pinto Khop berfungsi sebagai penghubung antara Istana Darud Dunia dan Taman Putroe Phang.

“Ini bukan sekadar gerbang, tetapi ruang privat tempat permaisuri Sultan Iskandar Muda bersantai selepas berenang di kolam bunga di taman,” jelas Safriadi, seorang sejarawan lokal yang fokus pada kajian sejarah Kesultanan Aceh.

Safriadi menambahkan bahwa Pinto Khop juga digunakan oleh para dayang untuk membasuh rambut Putri Phang setelah ia berendam.

Keindahan arsitektur Pinto Khop menggambarkan perpaduan estetika dan fungsionalitas khas masa kejayaan Kesultanan Aceh.

Kubahnya yang elegan, dihiasi ornamen Islami, menciptakan kesan megah sekaligus damai. Di sekitarnya, taman-taman hijau yang asri menambah pesona tempat ini, memberikan nuansa yang menenangkan bagi siapa pun yang berkunjung.

Tidak jauh dari Pinto Khop, berdiri bangunan ikonik lainnya, Gunongan, yang juga dibangun atas perintah Sultan Iskandar Muda sebagai simbol cinta kepada permaisurinya.

Pinto Khop

Gunongan menyerupai miniatur pegunungan, mencerminkan kerinduan Putri Phang terhadap kampung halamannya di Pahang, Malaysia.

Kombinasi antara Gunongan dan Pinto Khop menciptakan harmoni arsitektur yang memikat, sekaligus menggambarkan betapa besar perhatian Sultan kepada istrinya.

Seorang pengunjung, Nuraini, mengungkapkan kesannya saat mengunjungi Pinto Khop. “Saya merasa seperti kembali ke masa lalu. Membayangkan kehidupan kerajaan di sini, dengan taman-taman dan suasana damai, membuat saya semakin kagum dengan warisan budaya Aceh,” ujarnya.

Nuraini juga terkesan dengan detail arsitektur yang masih terjaga, meskipun sudah berabad-abad berlalu.

Selain nilai sejarahnya, Pinto Khop kini sering digunakan sebagai tempat acara budaya. Menurut Ahmad Farhan, salah satu pengelola situs sejarah ini, tempat tersebut sering menjadi lokasi pertunjukan seni tradisional Aceh seperti tari Seudati dan Rapai.

Pinto Khop

“Kami ingin menghidupkan kembali warisan leluhur dan memperkenalkan budaya Aceh kepada generasi muda melalui acara-acara ini,” kata Farhan.

Kawasan ini tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga mancanegara. Banyak turis datang untuk memotret keindahan arsitektur dan menikmati suasana yang menenangkan.

Taman Putroe Phang, tempat Pinto Khop berada, juga menjadi tempat favorit untuk piknik keluarga atau sekadar bersantai menikmati udara segar.

Menurut Safriadi, Pinto Khop dan kompleks Taman Putroe Phang adalah refleksi dari kecerdasan arsitektural Sultan Iskandar Muda yang tidak hanya memikirkan estetika, tetapi juga fungsi ruang untuk kenyamanan keluarga kerajaan.

“Ini bukti bahwa Kesultanan Aceh pada masa itu adalah peradaban yang maju, tidak hanya dalam perdagangan dan politik tetapi juga dalam seni dan budaya,” tambahnya.

Mengunjungi Pinto Khop berarti menyelami jejak sejarah yang kaya akan nilai cinta dan kejayaan. Tempat ini memberikan pengalaman unik untuk memahami lebih dalam bagaimana kehidupan kerajaan Aceh berjalan di masa lalu.

Dengan pemeliharaan yang baik, Pinto Khop diharapkan terus menjadi daya tarik wisata dan inspirasi generasi mendatang tentang pentingnya melestarikan warisan budaya.

Jika Anda berada di Aceh, sempatkan waktu untuk menelusuri keindahan Pinto Khop dan sekitarnya. Tempat ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah tetapi juga membawa Anda ke dalam perjalanan waktu, merasakan romansa dan kemegahan era Kesultanan Aceh.[***]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Wisata

  Habanusantara.net – Wisatawan yang berencana mengunjungi Sabang dalam waktu dekat tampaknya harus menghapus salah satu destinasi unggulan dari daftar kunjungan mereka. Tugu Kilometer Nol Sabang –ikon geografis dan pariwisata…

Wisata

Habanusantara.net – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh secara resmi menutup sementara akses kunjungan ke kawasan Tugu Kilometer Nol, ikon pariwisata nasional yang terletak di Taman Wisata Alam Pulau…

close