Habanusantara.net, Kontes ayam hias ekor lidi kembali menjadi sorotan di Aceh dengan diselenggarakannya dua kontes sekaligus oleh ASPAH (Asosiasi Pecinta Ayam Hias) Aceh dan KOPALI (Komunitas Pecinta Ayam Ekor Lidi Indonesia) Aceh.
Acara ini berlangsung meriah di Mayor Kupi, Banda Aceh.
Keberadaan kontes ayam hias ekor lidi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta mengangkat pariwisata Aceh.
Pertandingan ini menampilkan keunikan ayam bangkok dengan bulu ekor yang mencolok, menjadi daya tarik bagi para penghobi ayam hias di Aceh.
Sebelumnya, komunitas ayam hias di Banda Aceh telah menggelar kontes serupa di Blang Padang. Ayam hias ekor lidi semakin menjadi favorit para penggemar ayam hias, dan kontes ini menjadi ajang bagi para penghobi untuk memamerkan dan mempertandingkan unggulannya.
Wakil Ketua Komisi 2 DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, memberikan dukungan penuh terhadap kontes ayam hias ekor lidi di Mayor Kupi.
Baginya, kontes ini memiliki dampak positif terutama dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui peternakan ayam hias. Meskipun jumlah ayam yang diternak mungkin terbatas, namun perputaran uang yang dihasilkan signifikan dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi berbagai pihak, seperti toko pakan ternak, kurir, pengerajin kotak ayam, hingga pekerja yang merawat ayam di berbagai farm.
Tuanku Muhammad juga menyatakan bahwa perkembangan komunitas pecinta ayam hias ekor lidi memberikan citra positif di tengah masyarakat.
Ia berharap ke depannya, kegiatan semacam ini dapat masuk dalam kalender event pariwisata Banda Aceh dan Aceh secara keseluruhan. Menurutnya, kompetisi ini juga bisa menjadi ajang promosi untuk mendongkrak nama Aceh dalam kancah nasional melalui ayam hias ekor lidi.
Ketua KOPALI Aceh, Siswadi, menyampaikan harapannya agar komunitas ini dapat membantu mengubah kebiasaan masyarakat yang menyabung ayam, dengan mengalihkannya pada keindahan ayam, seperti yang terlihat pada ayam hias ekor lidi.
Peserta kontes berasal dari berbagai daerah di Aceh, seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, Bireun, Aceh Selatan, Pidie, Pidie Jaya, dan Lhoksemawe. Acara ini juga diawali dengan pembacaan doa oleh Ustadz Muhammad Yusuf, Dosen UIN Ar-raniry.[Adv]