Habanusantara.net, Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, mengajak para kepala sekolah di wilayah tersebut untuk bersama-sama melawan korupsi dan membangun budaya integritas yang kuat dalam lingkungan pendidikan.
Hal ini disampaikannya saat membuka Sosialisasi Anti Korupsi dan Integritas yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Acara tersebut dihadiri oleh puluhan kepala sekolah tingkat TK, SD, dan SMP, serta mendapat dukungan dari berbagai unsur pemerintah dan pendidikan.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, mengungkapkan betapa pentingnya sosialisasi anti korupsi dan integritas dalam membangun kepemimpinan yang kokoh serta memberantas perilaku koruptif di seluruh sektor, termasuk di dunia pendidikan.
“Kita berkumpul untuk mengupas tuntas permasalahan korupsi serta membahas langkah-langkah yang dapat kita ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun integritas dan menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dari korupsi,” ujarnya.
Menurut Amiruddin, korupsi, yang merupakan salah satu penyakit sosial yang merugikan bangsa, tidak bisa lagi dianggap sebagai persoalan sepele. Ia juga menekankan bahwa semua pihak harus berkomitmen untuk melawan korupsi dan menciptakan budaya integritas yang kuat.
“Kepala sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai integritas kepada seluruh warga sekolah. Mereka harus menjadi teladan yang baik dan mampu menginspirasi guru, siswa, dan staf sekolah untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran dan transparansi,” tambahnya.
Amiruddin juga menegaskan bahwa dalam menjalankan tugas kepemimpinan, kepala sekolah harus fokus pada penerapan tata kelola yang baik dan akuntabilitas. Mereka juga harus aktif dalam memastikan penggunaan dana pendidikan sesuai dengan peruntukannya serta melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pengadaan barang dan jasa yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
“Kepala sekolah juga harus mendorong partisipasi aktif orang tua dalam pengawasan dan pengelolaan sumber daya sekolah. Sebagai pelayan masyarakat, kita harus membangun komitmen bersama untuk melawan praktik korupsi dalam berbagai bentuknya,” tandas Amiruddin.
Amiruddin juga mengajak semua peserta sosialisasi untuk mengembangkan ide-ide inovatif dalam pengajaran, termasuk memasukkan pemahaman tentang korupsi, penyebab korupsi, dan dampak negatifnya ke dalam kurikulum.
“Siswa juga harus diajarkan etika, integritas, transparansi, dan akuntabilitas sebagai bekal penting dalam membangun masa depan yang lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, Kadisdikbud Sulaiman Bakri menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 130 kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK/PAUD, SD, hingga SMP. Selain itu, terdapat 15 orang ketua komite sekolah yang turut hadir.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada kepala sekolah dan para komite sekolah terkait pengelolaan Dana BOS, agar mereka dapat menghindari penyalahgunaan dana pemerintah.
Acara sosialisasi ini diharapkan akan menjadi langkah awal dalam membangun budaya integritas yang kuat di lingkungan pendidikan dan berperan penting dalam memerangi korupsi yang merusak bangsa.[is]