Habanusantara.net- Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo yang juga merupakan Adik Prabowo Subianto, mengkritik sosok calon presiden (capres) yang gemar menonton film bokep alias porno dan anti sepak bola. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hashim dalam acara pelantikan dan deklarasi Relawan Prabowo Mania 08 Jawa Timur di Surabaya pada Sabtu (20/5/2023).
Hashim awalnya menyoroti tiga hal penting yang membedakan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dengan dua calon presiden lainnya yang telah dideklarasikan oleh beberapa partai. Ia menyebut karakter Prabowo sangat berbeda.
“Karakter Prabowo jelas berbeda. Sekarang muncul tiga kandidat. Salah satu calon akan menghentikan atau tidak melanjutkan program Pak Jokowi. Sementara yang lain menyatakan akan melanjutkan,” ujar Hashim seperti dilansir cnnindonesia.com
Hashim menyatakan bahwa Prabowo memiliki karakter yang berbeda karena suka membaca buku. Bahkan, ia mengklaim bahwa Prabowo dapat membaca 2 hingga 3 buku dalam seminggu.
Adik Prabowo itu kemudian mengomentari sosok calon presiden yang suka menonton film bokep. Awalnya, Hashim mengaku tidak tahu apa itu bokep hingga akhirnya mencarinya di Google.
“Ada calon lain yang suka bokep, hingga saat ini tidak menyesal dan belum mencabut pernyataannya. Kesimpulan kita adalah dia suka bokep dari video tersebut. Ya, terserah siapa yang ingin memilihnya,” tegasnya.
Selain itu, Hashim menyebut Prabowo sebagai sosok yang pro-olahraga. Saat ini, Prabowo menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Pencak Silat Indonesia. Hashim juga menegaskan bahwa Prabowo mencintai sepak bola.
“Prabowo juga menggemari olahraga bola. Sementara calon lawan Prabowo adalah anti sepak bola Indonesia, anti sepak bola nasional. Saya dengan jujur mengatakan bahwa banyak penggemar bola, termasuk saya dan teman-teman, merasa kecewa,” ungkapnya.
Hashim menambahkan, “Kapan lagi anak-anak dan cucu saya yang suka menonton bola, kapan lagi Indonesia menjadi tuan rumah, dan karena alasan yang tidak masuk akal, lawan Prabowo ikut menggagalkan piala dunia.”
Selain dua hal tersebut, Hashim juga menegaskan bahwa Prabowo bukan hanya petugas partai, tetapi juga petugas bagi rakyat Indonesia.
“Ini penting, ada yang menjadi petugas partai yang sudah jelas menerima amanat partai. Prabowo adalah pelayan rakyat, petugas rakyat, pengabdi. Menurut saya, bangsa Indonesia memiliki pilihan, apakah memilih petugas partai atau petugas rakyat. Apakah mendukung sepak bola atau tidak,” pungkasnya.[cnnindonesia]
Catatan Redaksi
Pernyataan Hashim Djojohadikusumo tersebut menuai perhatian dan kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa sindiran yang dilontarkan oleh Hashim terhadap calon presiden yang suka menonton film bokep dan antibola merupakan tindakan yang tidak pantas dalam ranah politik.
Beberapa pihak menyoroti bahwa pernyataan tersebut seharusnya difokuskan pada isu-isu yang lebih substansial dan relevan, seperti program-program yang akan dijalankan oleh calon presiden. Mereka berpendapat bahwa menyerang seseorang secara pribadi dengan tuduhan yang tidak terbukti hanya akan merusak citra politik yang seharusnya lebih bertanggung jawab.
Namun, tidak sedikit pula yang mendukung pernyataan Hashim. Mereka melihat bahwa sindiran tersebut merupakan kritik tajam terhadap karakter calon presiden dan relevansi sikap pribadi mereka terhadap kepemimpinan yang diharapkan oleh masyarakat. Bagi mereka, hal-hal seperti ketertarikan terhadap budaya baca atau olahraga memang dapat mencerminkan sikap dan nilai-nilai yang penting dalam seorang pemimpin.
Namun, penting untuk diingat bahwa saat ini kita hidup dalam era politik yang semakin kompleks. Menyerang secara pribadi atau menyebarkan klaim tanpa bukti yang jelas dapat memicu konflik dan mempertajam polarisasi di tengah masyarakat. Sebagai pemilih yang cerdas, kita perlu melihat lebih jauh dari sindiran-sindiran dan fokus pada visi, program, serta rekam jejak calon presiden yang sebenarnya.
Dalam menjalankan hak pilih kita, penting untuk melihat secara objektif dan kritis terhadap setiap calon presiden. Evaluasi berdasarkan kebijakan, kompetensi, dan integritas mereka sebagai pemimpin yang akan mengemban tanggung jawab besar dalam memajukan negara. Semoga kampanye pemilu dapat berfokus pada substansi dan kepentingan rakyat, serta menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.