HeadlineNewsPemerintahan

Sekda Sampaikan LKPJ Gubernur Aceh Tahun Anggaran 2022 dalam Paripurna DPR Aceh

×

Sekda Sampaikan LKPJ Gubernur Aceh Tahun Anggaran 2022 dalam Paripurna DPR Aceh

Sebarkan artikel ini
Sekda Aceh, Bustami, SE, M.Si, saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh Tahun 2022 pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, di Gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (5/4/2023).

Kedua, penurunan angka kemiskinan di Aceh dari 15,3% per Maret 2021 menjadi 14,75 per September 2022. Selanjutnya Angka Kemiskinan Ekstrem tahun 2021 sebesar 3,47%, turun menjadi 2,95% per Tahun 2022.

Ketiga, angka Stunting SSGi pada tahun 2022 sebesar 31,2%, turun 2% dari tahun 2021 yang sebesar 33,2%. Upaya intervensi Pemerintah Aceh untuk menurunkan angka stunting dilakukan melalui berbagai kebijakan, antara lain pemberian vitamin, tablet tambah darah, dan makanan tambahan bagi ibu hamil, bayi, dan balita,

Keempat, dalam rangka mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah Pusat guna percepatan pembangunan di Aceh, pemerintah Aceh telah melakukan pertemuan dengan 13 Menteri/Kepala Badan/Lembaga Negara dengan hasil antara lain penyelesaian persoalan energi dan sumber daya mineral/pertambangan. Hasil lain adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun dam Bandara Sultan Iskandar Muda telah ditetapkan sebagai Bandara Internasional pasca pandemi Covid-19, serta peningkatan fasilitas perhubungan di Aceh baik Pelabuhan udara, darat dan laut. Pada tahun itu juga telah ada peningkatan Infrastruktur Pekerjaan Umum pada beberapa titik di Aceh, penyampaian usulan 10 proyek pembangunan di Aceh untuk masuk dalam proyek prioritas nasional 2023 serta memastikan ketersediaan anggaran dan pembangunan 23 venue utama dari Kemenpora untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh.

Untuk pertumbuhan ekonomi Aceh, pada tahun 2022 sebesar 4,21% meningkat dari tahun 2021 sebesar 2,79%. PDRB berdasarkan lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar, adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Perusahaan, Informasi dan Komunikasi, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang. Adapun kondisi ekonomi Aceh Tahun 2022 berdasarkan Q to Q sebesar 6,78%, Year on Year sebesar 5,6% dan Costumer to Costumer sebesar 4,21%.

“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, upaya yang dilakukan antara lain, meningkatkan investasi dengan mendatangkan investor baik dari luar maupun dalam negeri,” ujar Bustami.

Ia menyebutkan, Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terealisasi sebesar R[ 6,26 triliun lebih, terdiri atas PMA Rp1,83 triliun lebih dan PMDN Rp 4,43 triliun rupiah lebih, serta telah menyerap tenaga kerja sebanyak 11.285 orang.

Sektor lain yang juga sangat memengaruhi kondisi ekonomi rakyat adalah pariwisata. Untuk mendukung hal tersebut berbagai event baik di Aceh maupun luar Aceh guna mempromosikan kekayaan alam Aceh dengan tetap memperhatikan syariat Islam. “Selama tahun 2022, telah digelar 95 festival dengan kunjungan wisatawan dalam serta luar negeri sebanyak 1,71 juta wisatawan lebih,” ujar Bustami.

Selain itu, hal lain yang memengaruhi ekonomi Aceh adalah kegiatan ekspor dengan nilai transaksi sebesar 652,93 juta US dolar lebih, meningkat 72,94% dibandingkan tahun 2021 sebesar 476,52 juta US dolar lebih.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close