Habanusantara.net, Banda Aceh – Memaksakan harus jadi juara tanpa adanya acara pertandingan atau eventnya merupakan kemustahilan yang akhir-akhir mulai digoreng oleh sejumlah elit di Banda Aceh.
“Entah itu karena kekurangan informasi sehingga terkesan tak paham atau karena memang tak ada cara lain untuk menggoreng opini melempar kesalahan atau mengkambing hitamkan mantan walikota Aminullah Usman,” kata Ismawardi, Anggota DPRK Banda Aceh, Senin (4/3/2023).
Menurutnya, elit politik yang memainkan gagasan ini masih perlu belajar banyak agar tak terkesan konyol karena mengklaim gagal atas event yang tak pernah dilaksanakan dalam waktu tertentu.
“Pasalnya setelah pemko mendapatkan adipura pada 2017 silam, selama 2 tahun yakni 2018 dan 2019 Adipura itu ditiadakan. Kemudian pada tahun 2020 dan 2021 ketika seluruh indonesia bahkan dunia dilanda covid-19 event adipura itu juga ditiadakan. Jadi bagaimana mungkin harus memaksakan harus dapat adipura sementara selama itu piala adipura ditiadakan,” ujarnya.
Jika bebicara gagal, kata Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRK, maka elit politik yang berada di belakang isu itulah yang gagal, jika tak elok kita katakan mereka bodoh maka lebih tepat dikatakan sangking ambisinya mereka gagal paham dan lupa bahwa adipura tak digelar selama 4 tahun.
“Pun demikian, kementerian LHK pada 2020 dan 2021 dalam siaran persnya pada 2021 silam menjelaskan tetap melakukan penilaian yang selanjutnya nilainya diberikan ketika piala adipura kembali digelar. Diakui atau tidak, perolehan piala adipura 2022 tak terlepas dari persiapan matang yang telah disiapkan jauh-jauh hari,” sebutnya.
Logikanya, sebut Ismawardi, selama beberapa bulan mungkinkan seorang Pj Walikota Bakri Siddiq menyiapkan segala sesuatunya jika sebelumnya infrastrukturnya disiapkan. Apalagi beberapa bulan itu Pj wali kota Bakri Siddiq justru masih menerawang dengan sejumlah khayalan .
“Tapi yasudahlah, namun yang lebih perlu dipahami jikapun ingin mengapresiasi Pj Walikota lakukanlah dengan benar tanpa menuding sebelumnya gagal,” pungkasnya (adv)