Habanusatara.net, Sejak beberapa hari terkahir, Kabupaten Aceh Tamiang dikepung banjir yang membuat sejumlah warga terpaksa harus mengungsi karena rumah tempat mereka berteduh telah terendam oleh banjir.
Para pengungsi tersebut tersebar di beberapa lokasi di Kabupaten Aceh Tamiang. Saat ini membutuhkan pasokan makanan, air bersih, selimut dan matras selama berada di lokasi pengungsian sementara.
Berdasarkan data, saat ini sebanyak 7.400 warga masih bertahan di lokasi pengungsian. Sementara kebutuhan sandang dan pangan pengungsi sudah mulai berkurang.
Berdasarkan keterangan beberapa pengungsi di Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, saat ini para pengungsi sudah mulai mengeluh dengan kebutuhan pokok makanan dan kebutuhan lainnya, karena saat ini bantuan tambahan logistik belum kunjung datang.
“Saat ini kebutuhan pokok sudah tidak ada lagi, di sini kita memerlukan selimut, popok anak-anak serta kebutuhan pokok lainnya,” kata mereka, Jumat, (4/11/2022).
Warga pengungs menambahkan, kondisi saat ini di pengungsian masyarakat sudah mulai panik, dikarenakan debit air semakin lama semakin tinggi. Disamping itu, kebutuhan pokok juga sudah habis.
Untuk itu, masyarakat di pengungsian meminta agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dapat menyalurkan bantuan logistik kepengungsian yang berada di Kecamatan Kejuruan Muda dan kecamatan lainnya.
Tak hanya itu, para sopir yang yang terjebak banjir juga berharap pemerintah dapat menyalurkan logistik kepada mereka.
Salah satu sopir, Dek Gam mengaku, saat ini ia dan beberapa sopir lainnya yang terjebak banjir tidak dapat membeli kebutuhan pokok mereka.
“Kami berharap agar pemerintah dapat memberi bantuan kepada kami yang terjebak di sini, kami saat ini tidak tau mau makan apa, karena di sini tidak ada yang berjualan, semoga pemerintah mendengarkannya.” harap Dek Gam[Mdn].