“Pernah ada kasus rumah terbakar dan tak dapat diselamatkan karena korban tak tahu nomor telepon Damkar. Dan itu tak boleh terjadi lagi ke depan,” pintanya. Pihak Damkar juga diminta untuk membuat stiker nomor telepon layanan darurat dan ditempel setiap rumah warga.
Lewat edukasi hari ini, wali kota berharap kaum ibu menjadi lebih berani dan tidak panik jika terjadi kebakaran. “Minimal ibu-ibu tahu cara menggunakan APAR dan alat sederhana seperti selimut basah untuk memadamkan api, termasuk penanganan jika terjadi kebocoran gas yang dapat memicu kebakaran,” katanya.