Habanusantara.net, Berjalan sedikit dari Taman Bunga Pusong di Kota Langsa, pengunjung akan menemukan sebuah bangunan yang mencuri perhatian: Rumoh Adat Aceh.
Dengan desain panggung khas, ukiran artistik, dan makna budaya yang mendalam, tempat ini menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan sekaligus belajar tentang tradisi Aceh.
Rumoh Adat ini bukan sekadar replika, tetapi sebuah perwujudan nyata dari kehidupan masyarakat Aceh tempo dulu.
Terletak di Taman Hutan Kota Langsa, kehadirannya memberikan nuansa unik, memadukan elemen sejarah dan alam dalam satu lokasi.
Rumoh Adat Aceh dikenal dengan desain arsitektur panggungnya, yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional.
Dinding kayu dengan ukiran tradisional menjadi ciri khas, menggambarkan seni dan keahlian masyarakat Aceh zaman dahulu.
Bangunan ini juga dirancang untuk menghadapi kondisi geografis Aceh, seperti melindungi dari banjir serta memberikan ventilasi alami yang baik.
“Rumoh Adat ini bukan hanya sebuah bangunan tradisional, tetapi juga simbol identitas kita. Dengan hadirnya tempat ini, generasi muda memiliki ruang untuk memahami bagaimana nenek moyang kita hidup dan menjaga nilai-nilai budaya,” ungkap Sulaiman Jalil, warga Kota Langsa yang sering mengunjungi tempat ini bersama keluarganya.
Bagi Sulaiman, kehadiran Rumoh Adat di kawasan ini menjadi langkah penting dalam menjaga warisan budaya Aceh.
Ia berharap lebih banyak kegiatan edukatif dan seni digelar di tempat ini untuk menarik minat generasi muda.
Wisata Edukasi dan Rekreasi
Rumoh Adat yang berada di kawasan Taman Hutan Kota Langsa tidak hanya menjadi daya tarik budaya, tetapi juga pelengkap wisata edukasi dan rekreasi. Dengan suasana yang asri, pengunjung bisa menikmati keindahan alam sambil belajar tentang kebudayaan Aceh.
Seorang wisatawan asal Banda Aceh, Rahmawati, mengaku terkesan dengan pengalaman pertamanya mengunjungi Rumoh Adat di Langsa.
“Saya merasa seperti kembali ke masa lalu. Detail arsitekturnya luar biasa, dan lokasinya di tengah taman membuat suasana semakin menyenangkan. Ini tempat yang ideal untuk menghabiskan waktu bersama keluarga,” katanya.
Rahmawati juga mengapresiasi fasilitas di sekitar Taman Hutan Kota, seperti jalur pedestrian yang nyaman, tempat duduk di berbagai sudut, serta area foto yang menarik.
Menurutnya, keberadaan Rumoh Adat di lokasi ini memperkaya pengalaman wisatawan.
Pusat Kegiatan Seni dan Budaya
Taman Hutan Kota Langsa juga kerap menjadi lokasi berbagai kegiatan komunitas, mulai dari acara seni hingga pertemuan budaya. Rumoh Adat sering menjadi pusat perhatian dalam acara-acara tersebut, seperti pameran seni tradisional, pentas musik Aceh, hingga diskusi budaya.
“Keberagaman aktivitas di sini menjadikan tempat ini lebih dari sekadar destinasi wisata. Ini adalah ruang untuk mempererat hubungan antara masyarakat dengan lingkungannya,” tambah Sulaiman Jalil.
Keunikan Taman Hutan Kota Langsa terletak pada kemampuannya memadukan berbagai elemen dalam satu lokasi.
Kombinasi antara Taman Bunga Pusong dan Rumoh Adat menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga kaya secara budaya.
Pemerintah Kota Langsa terus berupaya meningkatkan fasilitas di kawasan ini untuk menarik lebih banyak wisatawan. Mulai dari penambahan area parkir, pengelolaan kebersihan, hingga pengadaan acara budaya berkala, semua dilakukan demi menjadikan Taman Hutan Kota Langsa sebagai ikon pariwisata edukatif di Aceh.
Kehadiran Rumoh Adat Aceh di Kota Langsa tidak hanya memberikan hiburan bagi wisatawan, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya melestarikan budaya lokal.
Di tengah perkembangan zaman, tempat ini menjadi pengingat bahwa warisan leluhur adalah aset yang tak ternilai.
Bagi Rahmawati, pengalaman di Rumoh Adat memberi pelajaran berharga bagi anak-anaknya. “Mereka jadi tahu bagaimana nenek moyang kita hidup. Saya rasa ini adalah cara yang baik untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda,” ujarnya.
Dengan kombinasi keindahan alam, fasilitas modern, dan nilai budaya yang mendalam, Taman Hutan Kota Langsa melalui Rumoh Adat Aceh terus menjadi destinasi yang inspiratif dan mendidik bagi pengunjung dari berbagai daerah. [***]