Finance & Investment

Saham BBCA–BMRI–BBRI Kompak Nyungsep, IHSG Drop 3%

×

Saham BBCA–BMRI–BBRI Kompak Nyungsep, IHSG Drop 3%

Sebarkan artikel ini
Saham BBCA–BMRI–BBRI Kompak Nyungsep, IHSG Drop 3%
Saham BBCA–BMRI–BBRI Kompak Nyungsep, IHSG Drop 3%

Habanusantara.net – Pagi ini pasar modal lagi-lagi bikin investor keringat dingin. IHSG dibuka langsung ngedrop 3 persen lebih, bikin banyak saham terutama sektor perbankan ikut keok bareng. Saham-saham gede macam BBCA, BMRI, sampe BBRI kompak merah bareng, kayak janjian.

Data Bloomberg nunjukin, BBCA nyungsep 1,55 persen ke Rp7.950 per saham pada pukul 09.30 WIB. Mandiri (BMRI) lebih parah lagi, minus hampir 3 persen ke Rp4.590. Sementara BNI (BBNI) ikutan loyo, jatuh 2,74 persen ke Rp4.250. Saham rakyat jelata alias BRI (BBRI) juga nggak kuat, melorot 2,22 persen ke Rp3.960. BTN? Jangan ditanya, udah kebanting 1,92 persen ke Rp1.275 per lembar.

IHSG sendiri sempet anjlok 3,31 persen ke 7.571 pas baru buka pasar pukul 09.02 WIB. Setengah jam kemudian, indeks memang agak “rebound tipis”, tapi masih minus 2,3 persen di 7.647,28. Yang ijo cuma 48 saham, kalah jauh dibanding 610 saham lain yang merah merona. Sisanya? Stagnan, alias gitu-gitu aja.

Equity Analyst dari Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, bilang sebenarnya aliran dana asing sempat deras masuk sejak pekan lalu. Tapi, gara-gara situasi politik yang makin nggak jelas, duit asing itu malah balik arah. Investor global juga ikutan hati-hati, apalagi setelah drama Presiden AS Donald Trump yang mau ngepaksa copot Gubernur The Fed. Efeknya, arus dana ekuitas dunia jadi seret.

Nggak berhenti di situ, harga emas spot langsung ngegas sampai US$3.448,5 per troy ounce, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Maklum, kalau suasana politik makin panas, emas selalu jadi tempat pelarian favorit investor.

Di dalam negeri, ada berita “lumayan positif” soal indeks keyakinan konsumen yang naik tipis ke 118,1 dari 117,8 bulan lalu. Sub-indeks ekspektasi juga naik karena masyarakat masih percaya ada harapan soal pendapatan dan kerjaan. Tapi ya gitu, sentimen bagus ini kayak ketutup sama hebohnya demo mahasiswa dan pekerja yang rame soal gaji DPR, dana pendidikan, sampe program makan sekolah.

David bilang, aksi protes itu bikin IHSG longsor lebih dari 2 persen dan rupiah melemah hampir 1 persen. Menurutnya, Bank Indonesia dan pengawas bursa harus cepat turun tangan biar nggak makin chaos.

“Dalam seminggu ini, market bakal banyak ke-distract sama dinamika demo dan sikap otoritas. BI, BEI, sampe OJK harus tegas biar nggak ada panic selling yang lebih parah,” kata David.

Proyeksinya, IHSG masih bakal susah balik hijau dalam waktu dekat. Investor jelas lagi wait and see, sambil mantau apakah langkah-langkah otoritas bisa cukup buat redain gejolak. Kalau nggak, siap-siap deh volatilitas makin liar.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Finance & Investment

Habanusantara.net – Harga Bitcoin kembali mencatatkan rekor baru. Pada Jumat malam (3/10/2025), nilai tukar 1 BTC resmi menembus angka Rp2.006.000.000. Angka tersebut naik 1,36 persen dibandingkan sehari sebelumnya, menambah optimisme…

close