Habanusantara.net, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kebanting lumayan dalam di awal perdagangan Senin (1/9/2025). Baru buka, langsung longsor 3,44% atau sekitar 269 poin ke level 7.561.
Investor terlihat panik, sebagian wait and see, sisanya buru-buru cabut gara-gara situasi politik dan keamanan dalam negeri yang makin panas imbas demo nasional.
Kalau flashback, Jumat (29/8) lalu IHSG juga udah sempat merah seharian dan ditutup minus 1,53% ke 7.830. Jadi, tren pelemahan ini bukan sekali doang, tapi beruntun.
Hari ini makin berat karena aksi demo terus bergulir di Jakarta, Surabaya, Medan, sampai Makassar. Kondisi itu bikin investor lokal maupun asing was-was, takut ketidakpastian politik bikin duit mereka ngambang.
Data perdagangan pagi ini nunjukkin mayoritas saham lagi terjun bebas. Dari 683 saham yang diperdagangkan, 622 merah, cuma 24 yang hijau, sisanya stagnan. Nilai transaksi juga baru Rp 2,07 miliar dengan volume 2,22 juta lot. Padahal biasanya awal bulan tuh agak ramai karena ada sentimen data ekonomi kayak inflasi sama neraca dagang.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, bilang pasar masih “prudent” alias super hati-hati. Secara teknikal, katanya IHSG berpotensi breakdown karena indikator teknikal kayak RSI sama Stochastic udah kasih sinyal negatif. “Kalau kondisi politik aman, mungkin bisa ada rebound, tapi sekarang fokus utama market ya cuma satu: demo ini kapan reda,” jelasnya.
Phintraco Sekuritas juga ngasih peringatan, kalau gejolak politik makin melebar, bukan cuma IHSG yang ambyar, tapi rupiah juga bisa ikut bablas. Outflow investor asing bisa jadi ancaman nyata kalau kepercayaan pasar ke Indonesia makin menipis. “Kalau ketidakpastian berlangsung lama, bisa ganggu fundamental makroekonomi dan kinerja emiten,” tulis risetnya.
Meski begitu, masih ada sedikit sentimen positif. CGS International Sekuritas nyebut, beberapa harga komoditas mineral logam lagi naik, plus ada harapan Fed Rate di AS bakal dipotong 25 bps bulan ini. Itu bisa jadi bantalan kalau IHSG nggak mau jatuh lebih dalam.
Tapi realitanya, pagi ini grafik IHSG udah bikin investor deg-degan. Support terdekat diprediksi ada di 7.630–7.680. Kalau jebol, bisa makin ngeri. Resistance? Jauh di 7.900-an, tapi itu kayak masih mimpi di tengah kondisi politik lagi gonjang-ganjing.
Pasar saham emang sering jadi cerminan rasa aman investor. Dan sekarang, rasa aman itu lagi di ujung tanduk gara-gara jalanan panas oleh aksi massa. Pertanyaannya tinggal satu: demo ini bakal cepat reda atau justru makin meluas? Karena kalau molor, efek domino ke ekonomi bisa makin dalam.[]