Habanusantara.net – Komitmen Bank Aceh dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menunjukkan hasil positif. Hingga akhir Juni 2025, Bank Aceh mencatat total penyaluran pembiayaan UMKM mencapai Rp 2,53 triliun, angka yang mencerminkan peran penting bank milik Pemerintah Aceh ini dalam menopang perekonomian daerah.
Direktur Bisnis Bank Aceh, Fadhil Ilyas, mengatakan sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Aceh yang harus diperkuat dan terus diberdayakan.
Ia menegaskan bahwa Bank Aceh menempatkan sektor ini sebagai prioritas utama dalam penyaluran pembiayaan maupun program pembinaan usaha.
“Melalui perluasan pembiayaan ini, kami ingin memastikan pelaku usaha kecil dapat tumbuh lebih kuat, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor produktif,” kata Fadhil, Senin (7/7/2025).
Fadhil menambahkan, hingga pertengahan tahun ini, total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Aceh telah mencapai Rp 2,2 triliun atau melonjak 65,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan peningkatan nilai pembiayaan, tetapi juga melibatkan semakin banyak pelaku UMKM yang merasakan manfaatnya.
“Jumlah pelaku UMKM yang mendapatkan akses pembiayaan terus bertambah. Hingga Juni 2025, sudah ada 8.072 debitur yang memanfaatkan KUR Bank Aceh. Ini bukti nyata bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Bank Aceh semakin kuat,” jelasnya.
Menurut Fadhil, pencapaian ini tak sekadar soal angka, melainkan indikator penting bahwa ekosistem UMKM di Aceh terus bergerak positif. Dukungan finansial yang diperkuat dengan pembinaan dan pelatihan usaha diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami ingin pelaku UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi bisa naik kelas, berkembang, dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya memberikan modal usaha, Bank Aceh juga aktif menggelar berbagai pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM di seluruh pelosok Aceh. Pelatihan ini mencakup manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga peningkatan kapasitas produksi.
“Pendampingan ini penting agar pelaku usaha bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan cara ini, UMKM Aceh bisa lebih kompetitif baik di pasar lokal maupun nasional,” kata Fadhil.
Ia optimistis, dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan seperti Bank Aceh, sektor UMKM akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Aceh yang berkelanjutan.
“Kami percaya, ekonomi Aceh bisa melesat jika kita bersama-sama memperkuat fondasinya, dan UMKM adalah kunci penting dalam misi itu,” pungkas Fadhil.
Saat ini, Bank Aceh terus mendorong akselerasi penyaluran KUR sambil memperluas jangkauan layanan ke berbagai sektor produktif, termasuk pertanian, perikanan, perdagangan, dan industri kreatif. Hal ini sejalan dengan visi Bank Aceh untuk menjadi mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Tanah Rencong.[]