Habanusantara.net – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menegaskan bahwa Bank Aceh tidak boleh hanya jadi penonton, tapi harus jadi motor penggerak ekonomi di Tanah Rencong. Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Kerja (Raker) Triwulan III Bank Aceh Tahun 2025 di Ayani Hotel, Banda Aceh, Senin (15/9/2025).
Di depan jajaran pimpinan Bank Aceh, M. Nasir memberikan apresiasi atas kinerja yang sudah dicapai sepanjang tahun ini. Tapi ia juga mengingatkan, masih banyak pekerjaan rumah yang menunggu. Mulai dari masalah pengangguran muda, pertumbuhan ekonomi yang belum stabil, sampai angka kemiskinan yang masih butuh perhatian serius.
“Rapat kerja ini jangan hanya sekadar evaluasi angka-angka. Harus jadi momentum lahirnya strategi baru yang lebih visioner, konkret, dan transformatif,” ujar M. Nasir.
Sekda juga mendorong Bank Aceh untuk tidak melulu bermain di zona nyaman proyek-proyek besar. Ia menekankan agar pembiayaan lebih banyak diarahkan ke sektor produktif—UMKM, pertanian, perikanan, hingga industri kreatif—yang langsung menyentuh masyarakat.
“Bank Aceh harus hadir sebagai solusi nyata. Dana yang ada jangan hanya diparkir ke hal-hal aman, tapi harus mengalir ke sektor yang bisa menggerakkan ekonomi rakyat,” katanya.
Tak hanya bicara soal pembiayaan, M. Nasir juga menyinggung pentingnya transformasi mindset di tubuh Bank Aceh. Menurutnya, SDM harus lebih profesional, adaptif, dan terbuka dengan perubahan zaman, terutama di era digitalisasi perbankan yang makin ketat.
Ia berharap, lewat Raker kali ini, Bank Aceh bisa memantapkan diri sebagai bank daerah yang benar-benar jadi tulang punggung ekonomi Aceh, bukan sekadar lembaga keuangan biasa.
“Bank Aceh punya modal besar, punya jaringan luas, tinggal bagaimana memanfaatkannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara nyata,” tutupnya.[]




















