Opini

Syahrul Amin: 5 Menit Menentukan Masa Depan Simeulue 5 Tahun ke Depan

×

Syahrul Amin: 5 Menit Menentukan Masa Depan Simeulue 5 Tahun ke Depan

Sebarkan artikel ini
FOTO: Dosen STITSA Simeulue, Syahrul Amin, S.Pd., M.Pd.

Habanusantara.net – Masyarakat Indonesia diseluruh wilayah akan menyambut pesta demokrasi yang menjadi penentu arah pembangunan dan kemajuan daerahnya lima tahun ke depan. Di Kabupaten Simeulue, yang terletak di ujung barat Indonesia dan berbatasan dengan Samudra Hindia, momen ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk menghadirkan perubahan dan perbaikan.

Menurut Dosen STITSA Simeulue, Syahrul Amin, S.Pd., M.Pd., Pilkada bukan sekadar rutinitas politik lima tahunan, melainkan proses penting yang memerlukan kesadaran tinggi dari setiap pemilih.

“Kita yakin semua ini sudah ditakdirkan Allah SWT, siapa yang akan menjadi pemimpin Simeulue lima tahun ke depan. Namun, sebagai umat, kita tetap harus menjalani proses ini dengan usaha maksimal,” ujarnya kepada media ini. Rabu, (27/11/2024).

Ia pun menekankan pentingnya memerangi praktik money politics yang sering membayangi pesta demokrasi. Menurutnya money politics adalah skandal korupsi berkepanjangan yang sulit diberantas.

“Betapa meruginya kita jika memilih pemimpin hanya berdasarkan uang. Vote buying atau beli suara rakyat membuka peluang besar bagi korupsi di masa depan,” kata Syahrul.

Kepala Sekolah SMA IT Simeulue, itu juga mengingatkan bahwa calon yang terpilih dengan cara ini cenderung akan mengembalikan anggaran yang telah mereka keluarkan.

“Bagaimana mungkin calon yang terpilih lewat praktik ini tidak berpikir untuk mengembalikan biaya kampanye mereka? Ini adalah lingkaran setan yang harus kita putus,” tegasnya.

Sebagai seorang Muslim, Syahrul juga mengingatkan masyarakat tentang larangan keras dalam Islam terhadap praktik suap-menyuap. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW: “Laknat Allah atas penyuap dan yang disuap.” Dalam konteks ini, ia berpesan kepada para kandidat untuk berhati-hati dan menghindari praktik-praktik haram yang dapat membawa kehancuran bagi masyarakat.

“Proses yang haram hanya akan menghasilkan kehancuran. Karena itu, saya mengajak seluruh rakyat Simeulue untuk menjadi pemilih cerdas. Pilihlah calon pemimpin yang terlahir dari proses yang bersih dan jujur,” pesannya.

Pilkada ini adalah peluang emas bagi masyarakat Simeulue untuk menentukan masa depan pulau. Dengan menjadi pemilih yang cerdas dan menolak money politics, masyarakat tidak hanya menjaga integritas demokrasi, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk Simeulue yang lebih baik di masa depan.

Alumni Magister Pendidikan jebolan UMSU itu juga mengajak seluruh warga Simeulue untuk menjadikan Pilkada 2024 sebagai momentum perubahan nyata.

“Lima menit di bilik suara menentukan masa depan Simeulue selama lima tahun ke depan. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” pungkasnya.

 

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close