Habanusantara.net – Selain objek wisata alam, pantai, rekreasi dan kuliner yang indah dan menarik, Kota Langsa juga memiliki wisata sejarah yang perlu dikunjungi.
Suatu objek wisata sejarah tersebut yaitu Gedung Balee Juang yang berlokasi strategis di Jalan Ahmad Yani, Kota Langsa.
Karena Bangunan Balee Juang yang bergaya arsitektur Eropa ini berada di pusat kota, sehingga mudah dan menarik perhatian banyak orang dari warga setempat, kabupaten/kota di Aceh, berbagai provinsi di Indonesia dan bahkan manca negara yang berkunjung atau berwisata ke Kota Langsa.
Dari berbagai sumber, Gedung Balee Juang yang dibangun 1920, mulanya Kantor Dagang Belanda yang sejak sejak 2019 resmi menjadi Museum Kota Langsa.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Museum di Balee Juang ini, tentu dapat mengetahui di antaranya sejarah perjuangan masyarakat Langsa melawan Belanda dan Jepang, benda sejarah, alat-alat tradisional, naskah kuno dan kebudayaan.
Nofrinaldi seorang siswa SMA 3 Langsa mengaku telah masuk menjenguk dalam museum ketika kunjungan sekolah.
Aldi sapan akrabnya mengatakan, dengan berkunjung ke museum menambah pengetahuan tentang sejarah dan sekalian berwisata.
Katanya, banyak koleksi benda sejarah seperti pedang, rencong, meriam, pistol peninggalan Belanda dan jepang, Ada juga uang – uang jaman, logam, kain tenun. alat – alat tradisional, sungguh menarik, sekalian untuk wisata.
Seorang kurator atau pengelola koleksi Museum Kota Langsa, Budiarti, S.Pd menyebutkan, kunjungan masyarakat ke museum tetap terus ada mulai dari person, kelompok masyarakat dan siswa/siswi sekolah.
Sebutnya, kunjungan ke museum dibuka setiap jam kerja. Mulai Senin hingga Jumat. Pengunjung tetap saja ada termasuk para siswa – siswi sekolah.
Museum Kota Langsa menyajikan berbagai koleksi yang mencakup sejarah Aceh dan peradaban Islam. Koleksi tersebut meliputi peralatan rumah tangga, artefak kerajaan seperti keramik kuno, piring saladon, dan guro saladon, serta benda-benda sejarah lainnya.
Museum juga menampilkan senjata perjuangan, perhiasan, dan alat-alat tradisional yang digunakan oleh masyarakat Aceh, seperti langai dan cree. Selain itu, terdapat koleksi naskah kuno, quran kuno, dan berbagai peralatan rumah tangga serta kerajaan.
Saat akan memasuki museum, di dinding luar ada terpajang visi museum ini yaitu terwujudnya peran museum sebagai pelestari nilai islami, sejarah, budaya dan kejuangan Rakyat Langsa dalam mewujudkan NKRI
Mempunyai misi, sebagai pelestari nilai-nilai yang islami, benda – benda Kebudayaan dan peninggalan perjuangan bangsa. Sebagai sumber informasi nilai, kebudayaan dan sejarah perjuangan Rakyat Indonesia di Langsa
Sebagai pendidikan non formal baik pengembangan nilai – nilai islami, sejarah, budaya dan ilmu pengetahuan. Sebagai wahana peningkatan apresiasi masyarakat terhadap nilai-luhur yang terkandung dalam semangat juang Rakyat Langsa
Gedung Balee Juang yang bercat putih sendiri awalnya adalah kantor perdagangan Hindia – Belanda, tempat mencetak uang masa Belanda, Selanjutnya, markas militer Jepang. Gedung ini diberi nama balee juang karena pusat kegiatan dan kumpul para pejuang kemerdekaan di Langsa. (***).