Habanusantara.net, Pengurus Wilayah Syarikat Islam (PW-SI) Provinsi Aceh menggelar diskusi dan dialog interaktif bertajuk Syarikat Islam Leaders Forum di Kyriad Hotel Muraya, Banda Aceh. Acara ini bertujuan untuk mencari sosok pemimpin ideal untuk masa depan, dengan tema “Demokrasi Halal Pemimpin Ideal.”
Forum ini menghadirkan empat narasumber utama yang memiliki pengaruh di bidangnya masing-masing: Ketua Umum PP-SI, Dr. Hamdan Zoelva MH; Peneliti Utama Politik BRIN, Prof. Siti Zohra MA; Dosen UIN Ar-Raniry, Prof. Hasanuddin Yusuf Adan MCl; dan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, Prof. Dr. Apridar MSi. Mereka memaparkan pandangan mereka mengenai kondisi demokrasi di Indonesia saat ini dan relevansinya dengan pencarian pemimpin yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk tokoh masyarakat, tim sukses Gubernur Aceh, tokoh agama, serta rektor dan dekan dari berbagai universitas ternama di Aceh. Diskusi yang dinamis dan interaktif ini dipandu oleh Dr. Edwar MNur MM, akademisi dari Universitas Abulyatama Aceh.
Ketua PW-SI Provinsi Aceh, Zulmahdi Hasan SAg MH, menjelaskan bahwa forum ini digagas sebagai respons terhadap kondisi bangsa pasca Pemilu 2024. Ia menyoroti peran dominan uang dalam proses pemilihan calon legislatif, kepala daerah, dan presiden.
“Kegiatan ini juga diharapkan akan melahirkan fatwa ijtihad politik dari Syarikat Islam Aceh yang akan dirumuskan oleh tim dewan pakar,” jelas Zulmahdi Hasan, yang juga menjabat sebagai Presidium IKAHES UIN Ar-Raniry.
Zulmahdi Hasan berharap forum ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat Aceh dalam menentukan pilihan mereka pada Pilkada mendatang.
“Kami berharap kegiatan ini bermanfaat, terutama menjelang Pilkada di Aceh,” tuturnya.
Menurutnya, forum ini adalah bentuk nyata dari upaya Syarikat Islam Aceh untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang ideal.
Ketua Tim Syarikat Islam Leaders Forum, Mismaruddin Sofyan, menegaskan bahwa forum ini bukanlah kegiatan satu kali saja.
“Forum ini akan berlanjut dan menjadi semacam ‘ILC versi Syarikat Islam Aceh’ yang secara rutin membahas isu-isu aktual terkait kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Mismaruddin.
Dengan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat, forum ini diharapkan mampu menjadi ajang refleksi bersama tentang pentingnya kepemimpinan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Diskusi yang terbuka dan kritis diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat Aceh terhadap pentingnya memilih pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas dan sesuai dengan nilai-nilai agama.
Syarikat Islam Aceh, melalui forum ini, berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik, khususnya di Aceh, dengan mencetak pemimpin-pemimpin yang ideal sesuai dengan harapan masyarakat.