Syarikat Islam Aceh: Pilkada Harus Bebas dari Politik Uang dan Kecurangan

Habanusantara.net— Syarikat Islam Aceh menegaskan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Aceh harus bebas dari politik uang dan kecurangan.

Pernyataan ini disampaikan dalam “Dialog Interaktif Syarikat Islam Leadership Forum” yang digelar di Kyriat Muraya Hotel Banda Aceh pada 4 September 2024.

Acara tersebut mengangkat tema “Demokrasi Halal Menuju Pemimpin Ideal Pilkada Aceh,” dengan tujuan untuk membahas pentingnya integritas dan nilai-nilai Islam dalam proses demokrasi.

Forum yang dihadiri oleh tokoh agama, akademisi, pimpinan partai, dan elemen masyarakat ini memberikan rekomendasi agar Pilkada Aceh dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Zulmahdi Hasan, Ketua PW-SI Provinsi Aceh, menekankan bahwa setiap tahapan pemilihan harus dilakukan dengan transparansi dan tanpa praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

“Politik uang dan kecurangan tidak boleh ada dalam Pilkada. Ini adalah kesempatan untuk mewujudkan demokrasi halal yang sejati,” ujarnya.

Rekomendasi yang dikeluarkan forum tersebut menekankan pentingnya integritas moral dan kompetensi dalam memilih pemimpin.

Pemimpin yang ideal, menurut forum ini, harus memiliki kejujuran, kemampuan memimpin, serta komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Pemimpin yang kita butuhkan adalah yang bisa memimpin dengan adil dan berlandaskan nilai-nilai Islam,” tambah Zulmahdi.

Selain itu, forum ini juga menggarisbawahi peran penting masyarakat dalam menjaga proses demokrasi yang halal. Masyarakat diimbau untuk aktif berpartisipasi dalam Pilkada, baik sebagai pemilih maupun pengawas, serta berani menolak segala bentuk politik uang dan kecurangan.

“Partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” kata salah satu narasumber.[]