Timphan, atau juga dikenal sebagai “ketan gulung”, memiliki akar yang dalam dalam budaya Aceh, kue ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai acara adat, mulai dari perayaan kelahiran hingga pernikahan.
Habanusantara – Sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan tradisi, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya tetapi juga dengan kelezatan kuliner tradisionalnya.
Salah satu kue yang tak bisa dilewatkan dalam setiap acara adalah Timphan, kue yang menggoda ini tidak hanya menjadi santapan lezat tetapi juga menjadi teman setia bagi pecinta kopi di kedai-kedai kopi Aceh, mari kita telusuri lebih dalam tentang kelezatan dan keunikan Timphan ini.
Timphan, atau juga dikenal sebagai “ketan gulung”, memiliki akar yang dalam dalam budaya Aceh, kue ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai acara adat, mulai dari perayaan kelahiran hingga pernikahan.
Kelezatan Timphan telah melintasi generasi, menjadi warisan berharga yang dijaga dengan cermat oleh masyarakat Aceh.
Salah satu hal yang membuat Timphan begitu istimewa adalah keberagaman bahan-bahannya, meskipun bahan utamanya umumnya adalah nangka, ada juga variasi yang menggunakan pisang atau ubi sebagai bahan dasar, ini memberikan sentuhan unik pada rasa dan tekstur kue.
Proses pembuatan Timphan tidaklah rumit, tetapi membutuhkan keahlian dan kesabaran.
Pertama-tama, bahan utama, apakah itu nangka, pisang, atau ubi, dipersiapkan dengan cermat.
Baca Halaman Berikutnya>>>