Habanusantara.net– Gabungan puluhan mahasiswa dari UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala menggelar aksi bagi-bagi selebaran sebagai bagian dari serangkaian aksi serentak yang melibatkan lebih dari 800 kampus di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Maluku.
Sebanyak 10.000 selebaran dibagikan kepada masyarakat di Aceh, yang berisi ajakan untuk menolak dengan tegas calon presiden yang memiliki rekam jejak penculikan aktivis dan praktik politik dinasti. Aksi ini dilaksanakan pada Kamis, 11 Januari 2024, dari jam 11:00 hingga jam 17:00 WIB di seluruh komplek mahasiswa Darussalam, Banda Aceh.
Pembagian selebaran ini menjadi bagian dari konsolidasi mahasiswa dan masyarakat untuk mempersiapkan aksi yang lebih besar di masa depan. Salah satu perwakilan atau koordinator aksi, Muhammad Dia Ulhaq, menyatakan bahwa iklim demokrasi di Indonesia telah cacat, dengan membiarkan secara terang-terangan praktik politik dinasti dibiarkan.
“Dengan aksi ini, kami meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menyuarakan kebenaran dan menjunjung tinggi moralitas etika dalam memilih pemimpin pada kontestasi pemilu tahun 2024,” kata Muhammad Dia Ulhaq.
Dia juga mengajak mahasiswa di Aceh untuk terus bersuara dan melakukan konsolidasi yang lebih besar dalam menolak politik dinasti serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Aksi ini menjadi wujud kepedulian mahasiswa terhadap masa depan demokrasi di Indonesia, mengajak semua elemen masyarakat untuk aktif dalam membangun negara yang lebih demokratis dan berkeadilan.[SA]