Habanusantara.net – Di hadapan para OPD terkait, tim teknis, dan stakeholder terkait, Pelaksanaan Harian (Plh) Walikota Banda Aceh, Amiruddin, dengan suara lantang meminta tindakan yang tegas dan berani dalam penanganan kasus stunting.
Hal itu disampaikan pada pembukaan kegiatan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Banda Aceh tahun 2023, di Gedung Mawardy Nurdin, kamis (13/7/2023).
Amiruddin menggarisbawahi urgensi kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa acara seperti ini tidak boleh hanya menjadi seremonial belaka.
“Perlu ada tindak lanjut yang tegas dan konkrit dalam penanganan stunting,” tegasnya.
Banda Aceh harus berkomitmen penuh untuk menurunkan angka stunting yang mencapai 11,33 persen per Juni 2023.
Amiruddin juga meminta komitmen dan kerjasama dari para Camat, Keuchik, dan kader untuk melakukan penelusuran dan penemuan bayi serta balita yang berpotensi mengalami stunting. Jika kunjungan terhadap keluarga yang berisiko kurang, ia bahkan berjanji untuk turun langsung melakukan kunjungan sebagai salah satu solusi yang mungkin dilakukan.
Selain itu, Plh Wali Kota juga meminta para OPD terkait untuk memfasilitasi dan mengkoordinir melalui Audit Kasus Stunting (AKS). Tujuan dari audit ini adalah agar kasus stunting dapat ditangani dengan cepat, sehingga bisa menjadi proyek percontohan yang sukses di Banda Aceh.
Pada saat yang sama, penting bagi setiap tingkat gampong untuk mengalokasikan sumber daya dengan baik guna penurunan dan pencegahan stunting.
Dalam upaya mencapai target nasional penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen hingga tahun 2024, Kadis P3AP2KB, Cut Azharida, mengungkapkan pentingnya melibatkan berbagai aspek, termasuk kesehatan, keluarga, dan perilaku.
Laporan dari Cut Azharida menyoroti bahwa kegiatan Audit Kasus Stunting merupakan langkah nyata dalam pencegahan prevalensi stunting. Tim yang terlibat dalam audit ini diharapkan dapat mengidentifikasi faktor penyebab dan risiko stunting pada calon pengantin, ibu hamil, dan balita.
“Dengan menemukan faktor-faktor tersebut, tim dapat memperbaiki dan mengoptimalkan intervensi pada kasus serupa,” tambahnya.
Dengan semangat yang menyala-nyala dan komitmen yang tulus, Banda Aceh siap menghadapi tantangan besar dalam menangani stunting. Aksi tegas dan langkah konkret akan menjadi kunci untuk mengubah masa depan anak-anak dan mewujudkan perubahan yang signifikan dalam masyarakat.