Habanusantara.net – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, melakukan kunjungan empati ke rumah seorang lansia kurang mampu yang menderita penyakit autoimun di Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, pada Senin (6/3/2023).
Baharuddin (72), yang akrab disapa Bang Buyong, telah berjuang melawan penyakit autoimun yang mengakibatkan kulitnya mengalami pengelupasan. Selama ini, Bang Buyong dan keluarganya hanya mampu berobat jalan, dengan satu-satunya obat yang diberikan adalah salap untuk mengurangi gejala penyakitnya.
Istri Bang Buyong mengungkapkan bahwa suaminya telah mengalami penyakit ini selama setahun lamanya, yang membuatnya tidak lagi mampu mencari nafkah. Selama masa tersebut, gejala penyakit semakin parah, terutama rasa gatal yang semakin tidak tertahankan.
“Kami sudah berusaha berobat ke dokter dengan mengoleskan obat salap, tetapi kondisinya tidak kunjung membaik. Bahkan, rumah tangga kami semakin kesulitan ekonominya,” keluh istri Bang Buyong ketika berbicara dengan Ketua DPRK Banda Aceh.
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mendengar informasi tentang Bang Buyong dan segera mengunjungi rumahnya. Ia didampingi oleh Kadus Seulanga, Teuku Azhari, dan Bhabinkamtibmas Kuta Alam, Radja.
Farid Nyak Umar tidak hanya melihat kondisi kesehatan Bang Buyong, tetapi juga menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi rumah yang sudah sangat tua dan rusak parah. Atap rumahnya bocor dan lapuk.
“Setelah mendengar informasi dari warga Gampong Keuramat tentang Bang Buyong yang sakit dan tinggal di rumah yang bocor serta sering tergenang air saat hujan, saya merasa prihatin dan harus segera bertindak,” kata Farid, yang juga merupakan Ketua DPD PKS Banda Aceh.
Sambil memberikan semangat kepada Bang Buyong, Farid mengatakan bahwa dia telah menghubungi berbagai pihak untuk membantu mengurangi beban yang dia tanggung. Langkah-langkah ini termasuk koordinasi dengan Baitul Mal dan Dinas Perkim Kota untuk menyediakan bantuan kesehatan dan membantu memperbaiki rumah Bang Buyong yang sudah tidak layak huni.
“Kami berharap agar pihak Baitul Mal dapat segera mengevaluasi kondisi Bang Buyong, yang telah hampir setahun hidup dalam kesulitan mencari nafkah untuk dirinya dan keluarganya. Kami juga telah berkomunikasi dengan Dinas Perkim Kota untuk mengevaluasi rumah Bang Buyong dan mencari solusi yang tepat karena rumahnya tidak memadai untuk ditempati,” tambah Farid.[adv]