“Kita melihat kondisi real di lapangan, pertarungan uang yang begitu besar sangat luar biasa. Di Aceh ada 10 daerah pemilihan (Dapil) untuk DPRA, kemudian di kabupaten/kota ada sekian banyak Dapil untuk 23 DPRK, semua calon-calon Legeslatif ingin memenangkan pertarungan itu secara pribadi dan melakukan semburan-semburan uang yang tidak sedikit. Dan itu merupakan fenomena fakta yang terjadi di lapangan yang tidak bisa kita pungkiri,”paparnya.
Mantan orang nomor satu di Kabupaten Simeulue ini memberi contoh kasus ketika dia menjadi kepala daerah beberapa tahun yang lalu di daerah kepulauan terluar Aceh.
“Saya menyaksikan hal demikian. Orang yang tidak memiliki kapasitas apapun, orang yang tidak memiliki akar rumput politik apapun, namun karena memiliki uang yang banyak, dia memenangkan pertandingan,” beber Erly.