Menurutnya, sinergisitas dibangun tidak hanya lintas sektor OPD saja, namun sinergisitas itu dibangun hingga ke tingkat gampong, karena aparatur gampong yang paling memahami dan mengenali kondisi warga gampong tersebut.
“Keuchik juga memiliki tanggung jawab yang sama, sehingga sinergisitas yang terbangun memudahkan kerja penanganan dan pencegahan stunting tepat sasaran,” terang Isnaini.
Ia juga berpesan, agar OPD terkait penurunan dan pencegahan stunting bekerja sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing, namun tidak kemungkinan juga untuk saling mengisi.
“Benar, OPD bekerja sesuai dengan tupoksi yang diemban, namun dalam penanganan stunting tidak menjadi tanggung jawab sektoral, semua kerja sama, bukan kerja parsial, Dinkes sendiri Dinsos juga sendiri, karena jika sistem kerjanya parsial akan mengharap kepada yang lain, sehingga penanganan stunting menjadi lambat,” tegasnya.
Isnaini juga mengatakan, Lokakarya Mini stunting merupakan langkah awal mengidentifikasi kasus stunting di setiap Kecamatan dan gampong.
“Dari kegiatan itu, akhirnya didapatkan satu rekomendasi yang akan dibahas oleh pakar kesehatan pada audit stunting untuk dicarikan solusi penanganan stunting tersebut,” pungkasnya.(Adv)