Berita

Peran Wanita Dalam Mendongkrak Perekonomian Keluarga Dimasa Pandemi Covid-19

×

Peran Wanita Dalam Mendongkrak Perekonomian Keluarga Dimasa Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net, Langsa – Desa Sungai Lueng merupakan desa yang terletak di sebelah Timur Kota Langsa provinsi Aceh. Yang berdiri sekitar tahun 1990. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Gapa sebelah selatan berbatasan dengan Desa Alue Pinang sebelah timur berbatasan dengan desa sukarejo dan sebelah barat berbatasan dengan desa matang panyang. 


Geuchik Desa Sungai Lueng bernama bapak Elhazir dan sekretarisnya bernama Ismail Yusuf. Jumalah kepala keluarga di desa inisekitar 514 KK dimana jumlah laki-laki sebanyak 982 jiwa dan perempuan sekitar 902 jiwa, jadi jumlah penduduknya sekiar 1.884 orang.  Luas wilayah, luas pemukiman 517 hektare, luas persawahan 21 hektare, luas perkebunan 50 hektare, luas kuburan 6 hektare, perkantoran 500M2 dan luas prasana umum lainnya 6000M2.

Kesejahtraan masyarakat di desa sungai lueng. jumlah keluarga sangat miskin (fakir) sekitar 279 keluarga  dan jumlah keluarga miskin 235 keluarga. Di desa sungai lueng mata pencarian masyarakat hampir 60% sebagai nelayan dan 40% sebagai petani padi dan sawit.  

(Dokumentasi diambil saat hendak melakukan observasi lokasi).

Sering sekali kita dengar dunia patriaki yang mengecilkan peran perempuan dalam sektor perekonomian mereka menganggap perempuan adalah makhuk yang lemah yang tidak akan mungkin menyetarai laki-laki dalam segi pekerjaan dan sebagai berikut. 
Akan tetapi itu hanya terdengar sampai di telinga kita faktanya seperti yang kita lihat dan saya rasakan sendiri apalagi di jaman yang sudah moderen ini hampir semua perempuan sudah bekerja bahkan sudah melebihi batas pekerjaan laki-laki. Dimana dulunya laki-laki akan bekerja sebagai petani, montir, pedagang, dan nelayan kini perempuan hampir bisa mengerjakan apa yang laki-laki kerjakan entah itu karena faktor ekonomi ataupun kebutuhan hidup. 
Di Desa Sungai Lueng sendiri peran perempuan sangat dibutuhkan. perempuan tidak hanya sebagai ibu rumah tangga akan tetapi perempuan dapat bekerja di dalam berbagai bidang. Baik bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan perdagangan. Contoh kecilnya dalam sektor pertanian padi dimana perempuan hapir 60% terlibat dalam pengelolaanya dari mulai penanaman padi sampai hasil penen, di desa sungai lueng hampir 80% perempuan ikut bekerja baik untuk kebutuhan hidupnya maupun kebutuhan keluarga. 
Seperti yang telah saya wawancarai ibu Rosmita yang berusia 40 tahun yg  mencukupi kebutuhan rumah tangganya sendiri. Ibu rosmita biasanya menjual ikan yang dibantu oleh anaknya dari pukul setengah 7 dikarenakan suaminya yang sudah meninggal sekitar 4 tahun yang lalu kini ibu Rosmita harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya serta anak-anaknya. Meskipun bekerja sendiri ibu Rosmita sudah menghantarkan anaknya kejenjang SI, SMA, SMP dan SD
Ibu rosmita tidak menangkap ikan sendiri akan tetapi dia membeli dari nelayan dan di jualnya kembali dengan harga normal ibu rosmita mengungkapkan di masa pendemi ini penghasilannya semakin menurun yaitu yang biasanya perbulan dapat 2 juta kini menurun drastis ke 1 juta yang biasanya perhari dapat 200 ribu kini hanya mendapat 50 ribu dalam satu hari. 
Meskipun ibu rosmita berperan sebagai kepala keluarga yang sibuk mencari nafkah untuk keluarganya ibu rosmita tetap bisa membagi  waktunya untuk keluarga dan anak-anaknya.


Meskipun di masa pandemi ini pendapatan ibu rosmita semakin menurun ia masih mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya karna ibuk rosmita menyadari semakin dia mau berusaha pasti dia akan memproleh hasilnya. Selain bejualan ikan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di masa pandemi ibu rosmita menanam sejenis sayur-sayuran di pekarangan rumah hal ini dapat mengurangi pengeluaran perharinya ungkap ibu rosmita.


Dimasa covid ini ibu rosmita termasuk orang yang masih bisa memenuhi kebutuhnnya meskipun penghasilannya semakin menurun ibu rosmita akan menurunkan sedikit harga ikan dari 10 ribu perkilo menjadi 8 ribu perkilo ini semua dilakukan ibu rosmita untuk tidak mengurangi pembeli yang seperti biasanya.
Ibu Rosmita menjadi pedagang ikan di karenkan ingin membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga yang semakin banyak dan harga sembako yang semakin naik.
Hal lainnya yang dilakukan oleh penulis yaitu menjalankan program dari kegiatan yang dilakukan yaitu membagikan masker bagi pedagang ikan yang ada di Desa Sunge Lueng. Sebagaimana gambarnya dapat dilihat pada foto dokumentasi di bawah.

(Dokumentasi diambil ketika penulis membagikan masker bagi pegadang ikan).

Mahasiswa IAIN Langsa yang melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat di Desa Sunge Lueng membagikan masker pada pedagang ikan. Kegiatan pembagian masker ini dilakukan pada pagi hari dimulai pada pukul 09.00 WIB.
Mahasiswa yang melakukan pembagian masker adalah mahasiswa kelompok KPM yang diikutsertakan oleh penulis sendiri yaitu Salmi dari program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Langsa.
Tujuan pembagian masker ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para pedagang dalam menggunakan masker. 
Karena terlihat banyak para pedagang ikan ini jarang menggunakan masker merupakan hal yang penting untuk memutuskan penyebaran virus tersebut.
Pembagian masker ini juga diikuti oleh beberapa mahasiswa lainnya yang menjalankan Kuliah Pengabdian Masyarakat di IAIN Langsa dan salah satu perwakilan dari perangkat Desa Sunge Lueng.
Perihal yang dilakukan oleh penulis ini juga sebagaimana disebutkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan bahwasanya mahasiswa yang menjalani Kuliah Pengabdian Masyarakat harusnya ada memberikan sesuatu untuk masyarakat guna sebagai salah satu bentuk pengabdian langsung di tengah masyarakat. 
Maka dari itu, penulis berinisiatif untuk melakukan pembagian masker bagi pedagang ikan di Desa Sunge Lueng dan hal tersebut direspon sangat baik oleh pedagang itu sendiri.
Bagi sebagian besar para pedagang ikan di Sunge Lueng pada awalnya memang sudah menggunakan masker, hal tersebut dilakukan sebelum pandemi ini hal tersebut karena menggunakan masker bagi pedegang ikan untuk menutupi aroma kurang sedap dari ikan-ikan mentah yang banyak dan pada saat dimasa pendemi ini malah ada sebagian pedagang ikan lainnya yang tidak menggunakan masker. 
Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penularan Covid-19 khususnya para pedagang ikan di Desa Sunge Lueng, karena di pasar ikan Sunge Lueng ini merupakan tempat yang sangat berisiko untuk terjadinya penularan Covid-19. 
Pentingnya penggunaan masker merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko terjadinya penularan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah. 
Pemberian edukasi (penyuluhan) secara individu tentang pentingnya penggunaan masker dan bagaimana mengunakan masker yang benar kepada para pedagang ikan untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan mengajak para pedagang supaya tetap menggunakan masker dengan gerakan semua memakai masker melalui pembagian masker kain secara gratis kepada para pedagang ikan di Desa Sunge Lueng.
Penulis : Salmi, Mahasiswi KPM 2021, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prodi PGMI,  IAIN LANGSA.
Terima Kasih Telah Membaca, Silahkan di Share ke yang Lain
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close