“Jikapun memaksakan diri untuk jabatan Wagub tersebut, belum tentu bisa membantu gubernur, selain hanya ambisi mendapatkan jabatan,” keluh Irdan.
Ia khawatir, jika figur-figur lainnya memaksakan diri hanya karena ingin memperoleh jabatan walau tak miliki kemampuan, walhasil kedepannya Aceh akan semakin tertinggal dan terpuruk.
Menurutnya, stok sumber daya pemimpin Aceh yang layak dijadikan pemimpin itu sangat terbatas, namun diantara stok yang terbatas itu ada nama figur yang sudah lama terkenal, Muhammad Nazar mantan Wagub Aceh yang memang diakui dan telah terbukti memiliki kemampuan dan pengalaman mengelola tata pemerintahan maupun pembangunan.
“Kami ingatkan, Irwandi-Nova itu menang dulu di Pilkada 2017 karena suara rakyat yang dominan,” paparnya.
Tambahnya, gabungan jumlah suara anggota-anggota partai pengusung tidak akan bisa memenangkan mereka hanya dengan jumlah suara anggota kerabat pasangan kandidat Gubernur-Wagub saja, tanpa suara masyarakat lain yang jauh lebih banyak jumlahnya.



















