Habanusantara.net – Pertemuan perdana Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem dengan Kapolda baru Aceh, Brigjen Marzuki Ali Basyah, langsung terasa hangat dan penuh sinyal kerja sama. Agenda silaturahmi resmi itu berlangsung di Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu (24/8/2025), di mana keduanya hadir bersama keluarga masing-masing.
Brigjen Marzuki yang baru saja memegang tongkat komando Polda Aceh datang dengan penuh semangat. Disambut langsung oleh Mualem di halaman Meuligoe, keduanya tampak akrab meski baru sekali bertemu. Salam hormat dan senyum lebar jadi pembuka yang bikin suasana cair.
Tak sekadar perkenalan, Marzuki langsung tancap gas dengan menyampaikan arah kebijakan Polda ke depan. Ia menegaskan, keamanan Aceh adalah prioritas utama. Kalau wilayah aman, katanya, otomatis urusan lain ikut lancar. Mulai dari distribusi logistik, ketahanan pangan, sampai iklim investasi.
“Kami sebagai orang baru di Polda Aceh ingin datang ke pimpinan daerah dalam rangka memperkenalkan diri, sekaligus membicarakan program pembangunan untuk menciptakan kedamaian dan keamanan di Aceh,” ujar Marzuki.
Kapolda juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Pemprov Aceh agar program pemerintah pusat bisa sinkron di daerah. Ia mencontohkan soal program ketahanan pangan yang menurutnya hanya bisa berhasil jika keamanan wilayah benar-benar terjamin.
“Harapan kami, Bapak Gubernur bisa mendukung langkah Polda dalam menyukseskan program Presiden. Kalau pangan aman, rakyat tenang, investasi juga jalan,” tambahnya.
Sejauh ini, laporan awal yang diterima Kapolda menunjukkan situasi Aceh relatif kondusif. Beberapa event besar, kata dia, sudah terlaksana tanpa kendala berarti. “Alhamdulillah, beberapa kegiatan besar sudah berjalan dengan baik dan dikatakan sukses,” ungkapnya.
Namun Marzuki sadar, kekuatan utama bukan hanya ada di tubuh Polda. Dukungan masyarakat adalah kunci.
“Tanpa dukungan masyarakat, kami tidak ada apa-apanya. Mari sama-sama kita galang kekuatan demi kesuksesan Aceh lebih dikenal. Motto kami sekarang: Polda Meutuah menuju Aceh Meusyeuhu,” tegasnya.
Pertemuan ini jelas jadi sinyal awal bahwa duet Mualem–Marzuki bakal serius menjaga stabilitas Aceh. Aman dan damai dulu, baru bicara soal investasi besar-besaran.[]