Rahmat mengatakan, selama dirawat, kondisi kesehatan dan intelegensi kedua bocah itu cukup baik. Namun, pihaknya tidak dapat melakukan operasi pemisahan, karena berisiko tinggi mengorbankan salah satu dari keduanya.
“Kondisinya tidak mungkin dipisahkan, jadi kalau dipisahkan bisa dua-duanya tidak bisa diselamatkan. Sebab otak keduanya menyatu hampir 70 persen,” kata dokter spesialis saraf itu.
“Kemudian, beberapa organ vital dari masing-masing anak ini saling tergantung satu sama lain. Tim dokter ahli yang level tinggi di dunia ini juga sudah memutuskan bahwa kedua anak ini tidak bisa dipisahkan,” ujar Rahmat.
Selama perawatan empat tahun terakhir ini, kata Rahmat, pihaknya juga telah melakukan lima kali operasi dalam rangka pengoptimalan fungsi otak dan organ vital si kembar.



















