“Dengan demikian, kita dapat merumuskan sebuah sistem pendidikan yang ideal bagi anak usia dini sehingga mereka tumbuh dan berkembang menjadi menjadi anak yang sehat, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan mandiri,” tutur Nova.
Guru PAUD “Arsitek” Generasi Unggul Bangsa
Sementara itu Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan, pola pengajaran PAUD tidak sama dengan sekolah formal. Ia mengatakan tingkat kesulitan yang dialami guru-guru PAUD bisa dikatakan cukup tinggi, karena mereka berhadapan dengan berbagai tingkah dan gaya anak-anak. Apalagi perkembangan setiap anak berbeda, baik intelegensi, bakat, kreativitas, emosi, kepribadian, jasmani dan sosialnya.
Oleh sebab itu, kata Dyah, Tim Penggerak PKK Aceh sangat fokus dengan pendidikan PAUD, karena berkaitan erat dengan upaya mendorong peningkatan kualitas keluarga. Pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak untuk merumuskan sistem PAUD terbaik di Aceh.


















